{2}. Muhammad Deren Faiz.

1.3K 100 0
                                    

Mas Guru.

Muhammad Deren Faiz adalah anak murid dari kelas 11.

Deren melangkahkan kakinya dengan berlari laju menuju sekolahnya.

Deren terlambat lagi tapi ini bukan kali pertama Deren terlambat namun sudah terlampau sering terjadi.

Deren langsung menuju belakang sekolahnya untuk memanjat. masuk ke area sekolah tersebut dengan susah payah.

Deren melempar jasnya terlebih dahulu, sebelum akhirnya memanjat masuk kedalam sekolah namun entah mengapa? Deren merasa seperti iya sedang menjatuhkan tubuhnya di kasurnya.

"Gue masih idupkan!". Guma Deren pada dirinya sendiri.

Sampai pada suara sesorang yang mengejutkannya.

Deren tidak tahu laki-laki itu siapa!

Yang pasti Deren baru melihatnya hari ini.

Deren hanya mengejapkan matanya.

Pria yang di tindih Darman bertanya kembali.

Otomatis dari langsung berdiri di susul oleh Pria yang membuat Deren tercengang.

Bagaimana tidak Pria tersebut lebih tinggi darinya dan yang terpenting Pria itu tampan pikir Deren.

Deren lalu bertanya kepada Pria Tampan tersebut.

Deren bingung harus bagaimana ketika menyebut dirinya Guru baru.

Deren langsung berlari meninggalkan Pria tampan tersebut dengan tergesa-gesa.

Daren tidak perduli dengan Guru baru itu yang di perdulikan olehnya hanya makan saja.

Deren melengahkan berjalan memasuki kantin sekolahnya dengan sedikit ngos-ngosan.

"Napa lu Re, lari-lari kagak jelas awas lo sampai jatuh nanti nangis". Itu adalah salah satu sahabat karib Deren namanya Jermi.

Daren memutar bola matanya malas.

"Bacot".

"Mana makannya gue, gue laper?". Tanya Deren kepada kedua sahabatnya tersebut.

Yang satu lagi itu namanya Okta.

Okta hanya Menggelengkan kepalanya sebagai jawab dari pertanyaan Deren tersebut.

Daren tersentak cemberut lalu mengerucutkan bibirnya ngambek.

"Ih.. Jangan gitu nanti kalo ada Adit mahoo lo". Cibir Jermi.

"Apaan sih. Udah ah gue beli sendiri aja". Deren berjalan meniggalkan kedua temannya tersebut sambil menghentakkan kakinya sebal.

Jermi dan Okta hanya Menggelengkan kepalanya sudah biasa dengan tingkah anak manis itu.

Deren kembali bergabung dengan teman -temannya kembali.

Deren duduk di hadapan Jermi dan Okta dengan mulus.

Deren memasukkan semua makanan yang telah di pesannya pun habis tidak tersisa.

"Wih tumben gak minta TERAKTIR ". Sindir Okta.

Deren yang mendengar itu hanya menjawab...

"Gue lagi gak pengen aja". Jawaban tersebut membuat kedua sahabat karibnya melongo.

Tidak seperti biasanya pikir Jermi dan Okta bersama.

Karena memang biasa Deren akan memaksa meminta di bayarin. Tapi hari ini tidak jadi yasudah.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang