{78}.Darman Izin.

395 10 0
                                    

Mas Guru.

Deren tetap mengikuti kelima anak yang sedang bermain tersebut dengan gembiranya sampai tidak tersadar oleh keberadaan Tito yang baru saja datang bersama Abah.

"Uma rajin banar... (Aduh Rajin banget) ". Kata Abah.

" Abah, umanya Mana? (Ayah, ibu dimana?) ". Tanya Ucup.

" Mama di muka (ibu di depan) ". Jawab Tito.

" Uyuh (cape) ". Keluh zidan.

" Uyuh ae ah bemami tarus (cape ajalah ribut terus) ". Cibir Ucup.

Lagi Abah yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kasar.

" Masuk gin (masuk deh). Istirahat dulu". Kata Abah.

(Uma ai jaka paham koler aku 🥴🙈)

Abah masuk di ikuti keenam anak yang baru saja ikut masuk juga namun sebelum itu cuci tangan dulu.

Deren masuk di gendeng oleh keenam anaknya yang selalu saja ribut dengan bahasa mereka sendiri jadi karena Deren tidak mengerti jadi iya hanya bisa mengikuti Saja berbeda Dengan Liza yang selalu saja memberitahunya tentang apa yang sedang di dibicarakan oleh teman-temannya. Meskipun terdekat tidak penting namun semua bahagia.

Kembali ke Darman...

Darman melangkah menuju ruang Utama Tempat dimana Ruang Utama di yayasan tersebut.

Tok.. Tok.. Tok..

Darman mengetuk pintu untuk meminta izin masuk.

"Masuk". Itu Suara Nisa.

Darman memasuki Ruangan tersebut lalu Nisa yang melihat itu pun tersenyum lalu mempersiapkan Darman untuk duduk di hadapannya.

" Tumben kamu main. Biasa sih cuma Rere aja yang kesini". Kata Nisa.

"Ada satu hal yang mau aku beritahu sama kamu". Darman.

" Tentang apa?". Tanya Nisa.

Darman menceritakan semua kepada Nisa. Nisa sudah bisa mendung itu pasalnya sebelum Deren mengetahui Nisa adalah sahabat Darman Nisa sudah lebih dahulu mengenal Deren. Lalu berteman baik semenjak itu pula Deren selalu ikut Nisa untuk menemui Anak-anak di yayasan ini. Tentang makan malam tersebut tentu membuat kaget keduanya. Tapi sudah sedikit legah karena itu keduanya menjadi sangat lebih akrab.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang