{75}.Darman, Deren, Dan Nisa.

286 13 0
                                    

Mas Guru.

Seperti janji sebelumnya kini Darman mengundang Nisa untuk makan malam bersama.

Deren telah menyiapkan banyak sekali jamuan makan malam yang sederhana.

Semua sudah siap tersusun rapi dan kini tinggal menunggu Nisa.

Tok... Tok. Tok...

"Assalamu'alaikum". Salam Nisa.

" Mas, itu orangnya dateng?". Deren.

Darman yang semula hanya duduk memperhatikan Deren pun beranjak pergi untuk mempersiapkan Nisa masuk.

"Wassalamu'alaikum masuk, Nis". Darman mempersiapkan Nisa masuk dan memberikan Pintu terbuka agar tidak menjadi omongan tetangga.

Darman mendahului Nisa menuju meja makan. Di meja makan Deren berdiri lalu mempersiapkan tamu untuk duduk langsung di meja makan.

" Kamu Deren kan?". Tanya Nisa sopan.

"Iya saya Deren. Kamu... ". Deren.

" Aku Nisa. Kamu udah pernah belum dengan cerita tentang aku dari Darman ". Kata Nisa sekilas melirik Darman.

"Mas.. Gak pernah cerita. Ini aja Rere cuma di suruh masak yang enak aja sama masnya". Polos Deren.

" Jadi gitu yah... Duh Darman keknya gak pernah salah cari orang. Kalo begini buat aku aja yah rasanya mau di karungin bawa pulang". Kata Nisa dengan senyuman manisnya.

Darman yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

Biasa sifat aslinya Nisa jadi meronta-rinta.

Sedangkan Deren masih saja bingung dengan keberadaan Nisa.

"Nisa, tolong jangan mulai yah". Tegur Darman.

Nisa melirik sedikit tajam ke Darman lalu memalingkan wajahnya kembali menatap Deren dengan senyuman manisnya.

" Okelah takutnya ada yang marah". Nisa.

"Silahkan di coba yah. Aku gak tau apa kesukaan kamu tapi cuma ini yang aku bisa buat semoga suka". Deren mulai menuangkan nasi kepada Nisa lalu untuk Darman juga.

" Aku mah mau makan apa aja yang penting jangan udang". Kata Nisa.

"Tapi sambelnya.. ". Deren.

" Cuma terasi gak papa yang penting jangan udang asli". Nisa.

"Dia alergi, dekku". Darman.

" Ciee.. Apa panggilannya tadi". Goda Nisa.

"Mas.. " Rengek Deren.

"Iya heheh.. Maaf lanjut makan aja yuk". Darman.

Nisa yang melihat hanya bisa Nyengir sambil senyum-senyum gak jelas.

Makan malam tetap berlanjut...

Setelah makan malam Nisa mulai menceritakan hubungan sebenarnya dengan Darman.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang