{58}.Ketemu Keluarga Baru.

267 18 0
                                    

Mas Guru.

"Mas, yakin?". Deren.

" Saya hanya ingin kamu tahu keluarga saya". Darman.

"Aku takut mas". Deren.

"Kamu tidak perlu takut sayang". Darman.

" Ya udah deh. Buat mas mas apa yang gak". Goda Deren.

Darman dan Deren pun keluar dari mobil yang sudah terparkir rapi di garasi salah satu rumah mewah.

"Ini rumah siapa mas?". Tanya Deren.

" Ini Rumah Keluarga saya, Dek. Mari masuk". Ajak Darman.

Deren hanya mengikuti saja.

"Assalamu'alaikum Ukhti". Salam Darman.

Seorang wanita muda berkerudung panjang berjalan kearah mereka.

" Wassalamu'alaikum, dek". Jawab kak Putri.

"Darman Rindu Shella, Ukhti". Darman.

" Shella sedang tidur mungkin sebentar lagi akan bangun. Kamu bawa siapa? Ajak duduk dulu sini". Putri.

Darman membawa Deren untuk duduk bersama di Sofa keluarga tersebut.

"Saya Putri saya kakaknya Darman". Putri memperkenalkan dirinya dengan ramah.

" Saya Deren kak". Deren pun memperkenalkan dirinya singkat lalu tersenyum cantik.

"Masyallah. Kamu manis banget yah". Puji Putri.

" Itu sebabnya Darman selalu cerita tentang kamu kepada saya". Guma Putri kembali.

"Mas". Deren.

Darman hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban lalu tersebut.

"Kamu biasa di panggil Rere kan". Tanya Putri kembali.

" Itu panggilan Khusus dari Abi untuk saya". Jawab Deren.

"Apa Ukhti boleh ikut". Putri.

" Tidak masalah". Deren.

Deren masih merasa canggung beradaptasi dengan Putri. Meskipun putri sangat ramah tapi masih tetap saja banyak kegelisahan yang terasa.

"Kamu gak usah takut sama Ukhti, Ukhti udah tau kok hubungan kalian. Awalnya kaka juga kaget pas Darman jujur sama kaka, Tapi ini kebahagiaan Darman, jadi kaka gak bisa maksain Darman buat menjauh dari kamu itu sama aja kaka ngejauhin anak dari ibunya. Kaka menerima Darman karena Darman kesayangan kaka". Putri.

"Mas, kok gak pernah cerita". Deren.

"Ini keinginan Ukhti, Dek". Darman.

"Itu benar. Ukhti tidak suka kebohongan Ukhti tahu mana orang yang berbohong mana yang tidak. Itu sebabnya Ukhti ingin bertemu". Putri.

"Jadi tidak heran mengapa Ukhti tau dengan mudah". Putri.

Obrolan kecil tersebut tetap berlanjut...

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang