{26}.Ketemu Mas Guru.

413 29 1
                                    

Mas Guru.

Deren melangkahkan kaki pendeknya untuk mengikuti Adit.

Sudah selesai dengan cemilan ringan yang di beli.

Deren dan Adit pun masuk kedalam bioskop.

Adit Duduk lalu di susul dengan Deren.

"Nonton film apa sih kak!". Tanya Deren, yah karena memang tidak tahu film yang ada di tayangkan tersebut.

"Film Horor sih?, seru soalnya". Jawab Adit.

Deren yang mendengar penuturan itu lalu melotot setahunya, Deren tidak pernah menonton film seperti ini.

" Gak Kartu aja gitu?". Cicit Deren.

Adit tertawa mendengar penuturan Pria Manis itu, rasanya gemas sekali.

"Kamu takut?". Adit.

"Bukan takut sih hehehe... Cuma aku gak pernah aja nonton filmnya. Biasanya juga nonton Upin & ipin sama Bunda". Deren.

"Pentesan, mau ganti gak? Mumpung filmnya belum muai nih dek". Adit.

Deren menggelengkan kepalanya.

"Aku penasaran sih?". Deren.

" Yakin mau nonton".

"Yakin". Deren tersenyum manis.

Adit membalas senyum tersebut dengan tulus. Setelah larut dengan pandangan tersebut.

Deren memalingkan wajahnya sepihak. Adit yang menyadari Deren memutuskan pandangnya hanya bisa mengendus kesal.

'Huft.. Untung sayang'. Batin Adit.

'senyuman kak Adit sama seperti Mas Guru tapi lebih ganteng mas Guru sih...'. Batin Deren.

Deren sibuk dengan lamunannya.

Deren tersadar setelah ada orang yang menoel-noel lengannya.

Deren menoleh kesebelah kanan bangkunya.

Dan melihat sosok pria tampan yang baru saja di pujiannya rasanya seperti mimpi bagi Deren.

Deren mengejapkan matanya lucu.

Lalu mengerutkan dahinya sedikit.

"Mas Guru!!". Deren.

"Iya". Darman.

Adit menoleh kepria yang duduk di sebelah Deren.

'Siapa sih😒 mana panggilnya pake embel-embel mas lagi😌'. Batin Adit.

" Mas Guru, mau nonton juga". Tanya Deren.

"Iya, dek. Sambil temenin keponakannya mas". Tunjuk Darman kepada keponakannya yang duduk di sebelah Darman.

" Siapa sih bang?". Tanya wanita mungil tersebut namanya Anna.

"Teman Abang sekali gus anak murid abang". Jawab Darman.

Deng..

Dada Deren seperti teriris pisau yang tajam rasanya sakit sekali mendengar jawaban tersebut.

'Cuma temen, tapi kenapa sesakit ini'. Batin Deren.

'Maaf'. Batin Darman.

" Anna". Kata Anna yang langsung menjulurkan tangan untuk bersalam.

"Deren". Deren membalas salam itu tidak lupa untuk tersenyum manis.

Anna terpesona dengan senyuman yang di berikan kepadanya sungguh manis dan cantik.

" Kak, manis banget saking manisnya jadi cantik". Puji Anna.

"Kamu bisa aja". Deren hanya tersenyum kikuk.

"Bareng sama siapa, Dek?". Tanya Darman.

"Sama, kak Adit. Mas". Jawab Deren menunjukkan Adit yang sedang menatap Darman dengan intes.

"Malam, pak Darman". Sapa Adit.

" Malam". Darman.

"Udah filmnya mau mulai tuh". Pekik Anna. Yang sangat antusias dengan film tersebut.

"Kalo takut bilang yah!". Pesan Adit.

"Iya, kak Adit". Deren.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang