{4}.Di Jodohkan Siswa.

1K 88 0
                                    

Mas Guru.

Darman berjalan melewati para guru dengan sopan lalu berjalan menuju kelas 11 MIPA 1 untuk mempertahankan dirinya terlebih dahulu.

Semua mata menatap setiap langkah Darman.

Ada yang berbisik namun dapat di dengar jelas oleh Darman.

"Anjir ganteng banget". Guma siswa yang masih berada di luar Ruangan tersebut.

"Pak guru I Love You pak". Teriak sesorang lagi.

" Pak ganteng jomblo gak sih".

Darman yang mendengar itu hanya bisa tersenyum tampan.

Sesampainya di pintu tersebut.

Darman masuk.

Kelas yang semula ramai tersebut menjadi hening seketika.

"Selamat pagi menjelang siang anak-anak". Kata Darman tidak lupa dengan senyuman tampannya.

" Semangat siang juga pak". Jawab semua siswa serentak.

"Boleh saya memperkenalkan diri dahulu!". Tanya Darman kepada anak murid barunya.

" Boleh pak". Jawab semua lagi.

"Tapi sebelum itu. Tolong bangunkan teman kalian terlebih dahulu". Kata Darman yang melihat ada seseorang yang tertidur di dalam kelasnya.

Otomatis semua siswa melihat Pria yang sedang tertidur pulas tersebut dengan tampan horor.

Jermi menyikut Sahabatnya tersebut dengan keras sampai terdengar bunyi. Gesekan meja saking tidak santaynya Jermi membangunkannya.

Deren yang merasa ada yang membangunkan dirinya secara tidak santai pun membuka matanya.

Deren merentangkan badannya lalu mengejapkan matanya imut.

Daren terdiam kaku setelah semua siswa menatapnya.

"Apa!". Kata Deren kepada semuanya.

" Gakpapa". Jawab semua serentak lalu memalingkan kembali wajah mereka menatap yang di depan.

Deren yang melihat itupun ikut melihat kedepan.

Deren terkejut dengan orang yang ada di depannya.

'Mampus mati gue, dia lagi'. Pekik Daren di dalam hatinya.

Deren hanya menunduk tidak ingin menatap gurunya tersebut.

Sementara Darman hanya menatap kagum kembali kepada Pria manis yang iya temui Tadi di saat dirinya berkeliling.

Darman melanjutkan percakapannya.

"Perkenalkan nama saya Darman Zulia Nur Fatur. Kalian semua bisa panggil saya pak Darman, saya kemarin untuk menggantikan ibu Lilis dengan mata pelajaran Matematika. Bapak berharap kalian senang dan selalu bersemangat mengikuti pelajaran bapak sampai selesai. Mohon bantuannya". Darman mengalir ucapannya dengan tersenyum tampan.

"Baik pak". Jawab semua dengan serempak lagi.

" Ada pertanyaan!". Tanya Darman.

Semua siswa pun kembali menjadi gaduh setelah semua ingin bertanya terkecuali Deren yang tidak mengangkat tangannya sendiri.

"Baik-baik tidak perlu berrebut saya akan menjawab semua". Kata Darman dengan ramahnya.

" Pak udah punya pacar belum!". Tanya salah satu siswa perempuannya.

"Namanya dulu ya, baru bapa jawab". Kata Darman.

Siswa tersebut lupa memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.

"Saya Latifah pak". Ucap Latifah siswa yang bertanya tersebut.

" Baiklah. Terimakasih untuk pertanyaan kamu, saya belum memiliki pasangan"
Kata Darman.

Semua siswa bersorak senang dengan jawaban pak Darman.

"Pak saya Yuli. Saya pengen tanya. Itu bapa mau gak dekatin anak saya". Kata yuli.

Darman hanya bingung dengan ucapan Yuli.

Sementara yang merasa emaknya menyebut namanya pun langsung melotot.

" Mak jangan gitu ah". Protes Deren tidak Terima.

"Alah dari pada lu gak laku". Cibir Okta kepada Deren.

" Laku kok ih kalian mah aneh, nyebelin". Deren ngambek.

Semua siswa hanya gemes melihat tingkah Pria manis tersebut. Termasuk Darman yang sedari tadi menatap Pria manis tersebut juga.

"Ululuul anak emak yang cantik jangan ngambek". Kata Yuli yang langsung mengelus puncak kepala Deren dengan lembut.

"Udah yul, Rere mah emang gitu". Cibir Latifah.

" Yeh, kalian dua sih. Makanya jangan suka jodoh-jodohin orang". Protes Jermi.

"Bacot lo. Jermi asap". Cibir Latifah kembali.

" Apa lo bilang awas yah". Ancam jermi.

"Apa apa apa hah... Lo mah cemen paling sekali cuil juga langsung ambruk". Ketus Latifah kembali.

" Udah-udah Jer, fah lu berdua kagak menghargai guru apa". Tergur ketua kelas namanya Joni.

Latifah, Yuli, kembali diam dan menghadap kembali kedepan. Sementara Okta dan juga Jermi pun kembali duduk dengan rapi.

"Terima nak. Baiklah bapak akan menjadi pertanyaan kalian berdua tadi". Kata Darman.

Lalu Deren mengangkat kepalanya memandang kearah Darman. Darman yang merasa Pria manis itu menatapnya pun jantungnya berdetak.

" Saya akan berusaha. Baiklah sesi berikutnya bapak akhir sampai di sini. bisa beri tahu bapak, kalian sudah sampai dimana belajarnya?".

Darman kembali melanjutkan pelajarannya dengan gembira terlihat semua siswa senang dengan penjelasan yang mudah di pahami dan di ingat dengan mudah.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang