{52}.Rahasia Kita.

377 23 0
                                    

Mas Guru.

"Mas, jemputnya pagi yah". Minta Deren.

" Iya sayang". Darman.

"Mas". Deren.

" Iya calon istri ku". Darman.

"Ih mas Guru nyebelin". Deren menundukkan kepalanya menahan malu.

Sementara Darman hanya terkekeh kecil Dengan sikap pria mungilnya.

" Dek, liat mas dong". Darman.

"Gak mau". Tolak Deren cepat.

" Mas, ingin bicara". Darman.

Deren menaikan kepalanya.

Tatapan keduanya kembali bertemu.

"Bicara apa". Deren.

" Mas, akan membicarakan hubungan kita". Darman.

"... ". Deren hanya diam.

" Mas, akan meminta izin". Darman.

"Jangan mas, Deren takut Bunda marah". Deren.

" Saya akan bicara". Darman.

"Tapi Rere belum siap mas". Deren.

" Baiklah, biar ini menjadi rahasia kita. Tapi... ". Darman.

" Tapi ama mas.. ". Deren.

" Tapi.. ".

Chup...

Darman mengecup kembali bibir Deren singkat.

Deren kembali melotot dengan sikap tiba-tiba Darman yang mengecupnya.

"Mas sayang sama kamu, dek". Darman.

" Ih mas kok cium-cium aja". Protes Deren.

"Kenapa? mas gak boleh gitu..". Darman.

"Bukannya gak boleh tapi. Udah ah Rere malu. Mas Guru pulang aja sana". Usir Deren.

Darman kembali terkekeh dengan sikap mengemaskan Deren.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang