Mas Guru.
Deren telah menyiapkan dirinya dengan sebagus mungkin?
Maksudnya hanya dengan pakaian perginya yang biasa.
Tidak ada yang berbeda.
Sampai tidak sadar bahwa Memey sedang memperhatikan nya.
"Wih udah mau kencan aja nih". Ejek Memey.
Deren menoleh..
" Gue gak kencan tau. Cuma mau nemenin Kak Adit nonton aja". Tegas Deren.
"Kak Adit kakak kelas kita itu? yang anak basket itu kan ya". Memey.
" Iyah. Dah sana ganggu aja". Usir Deren.
"Idih ngusir-ngusir". Memey pergi meninggalkan Deren.
" Rere, tuh ada yang nyariin". Teriak Memey.
Deren pun langsung turun.
Di ruang tamu sudah ada Adit yang duduk menunggu.
"Udah lama kak?". Tanya Deren.
" Baru aja kok". Jawab Adit.
Deren tersenyum lamu Deren mendekati Bundanya untuk meminta izin.
"Bunda, Rere pergi dulu yah sama kak Adit". Izin Deren ke Bunda.
" Awas jangan malem-malem. Anak perawan Bunda gak boleh lama-lama di luar. Nak Adik Bunda titip Deren yah. Kamu baik-baik sama kak Adit jangan nakal-nakal". Ingat Bunda.
"Iya Tante". Kata Adit.
" Panggil Bunda aja biar enak".
"Iya Bunda". Kata Adit lagi.
Deren mencium kedua pipi Bundanya lalu berjalan pergi mengikuti Adit yang mengajaknya.
20 menit telah berlalu.
Deren dan Adit pun sampai di Moll untuk nonton bioskop.
"Kita beli cemilan dulu yah. Abis itu masuk". Adit.
" Gak pesen tiket gitu" Deren.
"Tiketnya udah ada kok". Adit.
Deren hanya menggunakan kepalanya paham.
Mas Guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS GURU { SELESAI }.
JugendliteraturHappy Reading. Kehidupan yang awalnya indah, seindah lengkapnya sebuah kehidupan di dalam satu keluarga. Yang mana Darman anak semata wayang yang selalu orang tuanya banggakan. Akhirnya berubah haluan... Menimbulkan satu konflik yang tidak akan p...
