{72}.Bahagia Bersama.

290 14 0
                                    

Mas Guru.

Darman memasukkan semua barang-barang dan juga Deren.

Deren ingin membuat tapi Darman minta untuk Deren beristirahat saja.

Di dalam kamar...

Deren menatap seisi ruang ini dengan seksama.

Darman mendekati Deren yang sedang duduk di atas kasur besar.

Darman mengusap surai lembut Deren.

Deren tersenyum bahagia iya menyukai jika Darman melakukan ini kepadanya.

"Mas.. Ade capek". Rengek Deren dengan nada manjanya.

Darman menoel hidung Deren lalu mencubitnya gemas.

" Kalo capek mandi dulu ya, abis itu langsung tidur aja. Masih kenyang jugakan?". Darman.

"Masih kenyang kok mas.. Mandinya di temenin yah, kan ade baru di sini heheh". Minta Deren.

Darman mengusak-ngusak gemas surai Deren.

Deren sebal dengan perlakuan Darman yang selalu saja merusak penampilannya.

"Bilang aja kamu takut kan". Ejek Darman lalu mencubit gemas Pipi Deren.

" Gak takut mas cuma kurang terbiasa". Tegas Deren.

"Iya deh mas percaya kok sama kamu". Darman.

" Tapi peluk terus cium dulu sini". Pinta Darman.

Deren menyipitkan matanya mendengar permintaan Darman.

Lalu beralih memeluk mas gurunya dengan erat saja tampa mengabulkan permintaan kedua Darman.

Darman tidak masalah dengan itu lalu membawa Deren tuk cepat menyelesaikan mandinya.

Di kamar mandi Deren tiba-tiba saja mencium Darman secara tiba-tiba.

Darman mulanya terkejut namun sedetik kemudian Darman merasa sangat senang.

Mas Guru.

MAS GURU { SELESAI }.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang