Mas Guru.
Daren melempar tubuhnya ke atas kasur empuknya.
Daren berpikir bahwa yang ada di otaknya hanya Mas Guru.
Entah apa yang membuat Daren selalu memikirkan Mas Guru.
"Apa-apa sih". Geruntuh Deren kesal.
"Kenapa gue mikirin Mas Guru terus coba".
" Terus kenapa juga jantung gue pake dek-dekan banget pas liat senyumnya".
"Ini gak bener"
"Gue harus tanya Memey".
" Eh tapi tunggu dulu kalo tanya Memey nanti panjang urusannya 😫
Daren capek kepikiran muka Mas Guru terus 😖
Ilang napa😣
Udah ah mending mandi lanjut Sholat aja deh😩
Setelah Sholat. Daren melangkah kakinya pendeknya menuju keruangan dapur.
"Malam Bunda". Kata Deren.
Bunda menoleh lalu tersenyum manis.
" Malam juga sayang". Jawab bunda.
"Gue gak di sapa gitu?". Guma Memey.
"Lu kaga perlu 😋". Kata Deren sambil melet ke Memey.
" Awas lo yak". Triak Memey.
"Udah-udah gak baik berantem di meja makan. Nanti makanannya ilang". Tegur Bunda.
Daren dan Memey pun berhenti sejenak dari perkelahian mereka.
Deren dulu lalu ikut makan malam bersama keluarganya dengan hikmat.
Setelah selesai dengan acara makan Daren membantu bunda membersihkan piring.
"Wih, Rere udah cocok jadi Istri yakan Bunda". Kata Memey.
" Apa lo bilang". Teriak Deren tidak Terima.
"Udah kamu lanjut aja. Bunda mau masuk dulu masih ada kerjaan soalnya". Kata Bunda.
Langsung di jawab anggukan oleh Deren.
" Ayo Memey, masuk kamar jangan begadang terus kamu". Nasehat Bunda.
"Iya, bunda sayang. Dadah Rere ku sayang 😚". Kata Rere dengan memberikan Sun Jauh untuk Deren.
Deren hanya megedik ngeri dengan sikap adik sepupunya tersenyum.
Selesai mencuci piring. Deren kembali kekamarnya. Deren membuka Ponselnya lalu membuka aplikasi WhatsApp nya tersebut.
Mas Guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS GURU { SELESAI }.
Fiksi RemajaHappy Reading. Kehidupan yang awalnya indah, seindah lengkapnya sebuah kehidupan di dalam satu keluarga. Yang mana Darman anak semata wayang yang selalu orang tuanya banggakan. Akhirnya berubah haluan... Menimbulkan satu konflik yang tidak akan p...
