Chapter 3

4.3K 435 460
                                    

⚠︎𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆⚠︎
➪Typo adalah seni, semakin banyak typo maka semakin banyak seni
➪ Tak bermaksud menyinggung siapapun
➪ Maaf apabila terdapat penulisan kata yang salah
BLOOD!

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||
(つ≧▽≦)つ
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||(つ≧▽≦)つ▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 3 : Pengumuman & Bisikan]

꒦꒷o0o꒷꒦

Pukul : 07.00
Latar : Gedung aula

“Baiklah anak-anak, saya mengumpulkan kalian disini karena saya akan mengumumkan sesuatu pada kalian!”

Ucap seorang pria berbadan tinggi dengan surai berwarna  biru dan putih dengan peta dunia di tengah nya dan juga ranting zaitun yang mengalung di kepalanya.

UN atau United Nations. Ia adalah organisasi terkuat di kota ini, ia juga pemimpin kota ini sekaligus kepala sekolah di ATM, jabatannya bukan main-main iho.

Saat ini UN tengah menatap para murid nya yang seperti nya sedikit penasaran, kebingungan dan lain-lain karena ia menyuruh mereka berkumpul secara mendadak di aula.

UN:“Baiklah akan saya umumkan pada kalian. Kita akan melaksanakan camping minggu depan!”

Hening...setelah sang kepsek mengatakan hal itu semuanya langsung terdiam, sampai lah setelah mencerna ucapan sang kepsek, barulah para murid itu mudeng.

“YEEY!!!!! CAMPING!!!!!” Teriak mereka semua dengan diiringi teriakan" lainnya.

UN:“Ya ya baiklah tolong dengarkan dulu. Kita akan melaksanakan camping di hutan N.Khatulis!”

“HAAAAAA!!!!!” Teriak para murid serempak, terlihat dari wajah mereka, bahwa saat ini mereka sedang terkejut.

Malay :“Ish! Kepsek kita nih dah gila ke?!” ucap Malay yang terkejut.

Phil:“Maybe?”

“Hutan N.Khatulis itu kan sangat berbahaya tuan!!! Masa kita akan camping disana!” protes salah satu murid dan di iyakan oleh seluruh murid.

UN:“Ya, saya tau itu. Saya hanya ingin menguji kemampuan kalian di hutan itu”

“Maaf tuan, tapi apa harus anda menguji kemampuan kami di hutan berbahaya itu?” tanya seorang pemuda berkacamata yang berdiri di samping salah satu guru.

UN:“Tentu saja Germany. Saya juga punya alasan lain untuk hal itu”

‘Alasan...alasan apa sebenarnya, sampai harus memasuki hutan ku?’

UN:“Saya tidak mau mendengar keluhan kalian lagi, mau tidak mau kita akan belajar di hutan minggu depan, jadi persiapkan diri kalian!” ucap UN sedikit tegas lalu ia pun mengakhiri pengumumannya.

Sihir Sang Pangeran S2-CH【𝐄𝐍𝐃】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang