✧Welcome to my first book S2( ˘ ³˘)♡
✿____________________________________________✿
10 Tahun sudah berlalu semenjak tersegelnya penyihir jahat bernama 'ETERNEES', Semuanya sudah sangat membaik sejak penyihir tersebut di segel. Namun siapa sangka kal...
⚠︎𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆⚠︎ ➪Typo adalah seni, semakin banyak typo maka semakin banyak seni ➪ Tak bermaksud menyinggung siapapun ➪Maaf apabila terdapat penulisan kata yang salah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Chapter 29 : Penyesalan]
·𖥸·
"Bagaimana rasanya hancur dengan pilihan mu sendiri?"
· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·
»Whusss~«
Angin lembut yang menerpa surai merah putih yang tengah tertidur pulas diatas kasur berukuran sedang. Aroma wangi bunga melati yang semerbak dari tubuh pemuda itu, membuat bunga-bunga disekitaran bermekaran dengan indahnya.
Dua kelopak matanya membuka perlahan, ia bisa melihat langit-langit yang terbuat dari kayu pohon yang sederhana. Matanya masih terpaku pada langit-langit, tanpa sadar air matanya turun.
"...Aku..menangis?" Gumamnya yang merasakan air matanya sudah turun ke pipi.
"Indonesia?" Suara hangat wanita yang memanggil namanya dengan lembut membuat hatinya merasa tenang.
Ia langsung melihat kearah sumber suara seraya menyebut nama seseorang, namun terpotong karena ternyata dia bukan orang yang di maksud.
Indo:"Bu WH___loh...Bu France?" Indo sedikit murung karena perkiraannya salah. Tidak biasanya perkiraannya salah begini.
France:"Kamu sudah bangun ya...syukurlah.." ucapnya lembut sambil menghela nafas lega.
Indo:"Berapa lama aku tidur? Seharian?" Tanya Indo yang mulai memposisikan dirinya duduk di kasur.
France:"Oh! Itu...kamu tidur selama 10 hari." Jawab France sambil mendudukan dirinya di kursi dari kayu yang berada di samping kasur indo.
Indo:"SE-SEPULUH HARI!!!" Teriak Indo tak percaya.
Indo:'Padahal cuma pakai Istarif...tapi masa iya mana ku sampai tersedot sebanyak itu?! Tapi mungkin juga sih...karena aku terlalu memaksakan mencabut sihir Ame sampai ke akarnya...mana ku bisa saja terkuras sebanyak ini..' Monolog Indo yang sedang beradu dengan pikirannya sendiri.
