Chapter 10

3.7K 410 322
                                    

⚠︎𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆⚠︎
➪Typo adalah seni, semakin banyak typo maka semakin banyak seni
➪ Tak bermaksud menyinggung siapapun
➪ Maaf apabila terdapat penulisan kata yang salah

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||
(つ≧▽≦)つ
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||(つ≧▽≦)つ▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 10 : Penyerangan]

꒦꒷o0o꒷꒦

Terlihat di sebuah ruangan gelap namun tak terlalu gelap karena diterangi oleh obor yang berada didinding.

“Bagaimana dengan persiapannya?” ucap seorang wanita yang duduk diatas singgasana dengan warna yang begitu gelap.

“Semuanya sudah siap ratu ku!” sahut seorang pria dengan jubah hitam yang bertekuk lutut kepada wanita tersebut.

“Bagus. Bersiap lah, kita akan segera menyerang mereka.” ucap wanita itu lagi.

“Baik!” sahut sang pria dan langsung menggundurkan diri.

“Hah! Akhirnya aku bisa bangkit setelah 10 tahun terkurung di goa menjijikkan itu. Istana ini tidak buruk juga.” ucap nya sambil melihat sekeliling ruangan.

Banyak barang-barang bagus yang tersusun rapi disana, tidak ada satupun warna yang mencolok, semuanya berwarna hitam.

Wanita itu berdiri dari singgasananya, ia lalu berjalan perlahan ke balkon yang ada tak jauh di hadapannya. Ia membuka pintu balkonnya dan terlihatlah, beberapa orang yang berbaris.

“Hm! Lihat saja, kalian yang lemah mana mungkin bisa menyetaraiku. Lagi pula semua anggota keluarga kerajaan sudah mati ditangan ku, jadi kalian tidak akan bisa apa-apa para organisasi.” ucapnya dengan nada angkuhnya.

“Aku Eternees. Akan merebut kekuasaan para organisasi, dan akan menjadi ratu kota ini!” lanjutnya sambil merentangkan tangannya dan diakhiri dengan tawaan jahatnya.

Eternees:“Kita mulai.”

꒦꒷o0o꒷꒦

Sementara itu terlihat disebuah kamar bernuansa kerajaan dengan cat serba putih namun terdapat motif dengan warna emas. Terlihat seorang pemuda manis bersurai merah putih yang sedang menyeruput tehnya di balkon kamarnya. Yang tak lain adalah Indonesia.

Indo:“Hm...sekarang jam 19.30. itu artinya sekarang waktunya makan malam di asrama.” gumamnya sambil menatap rembulan, ia lalu menyeruput tehnya kembali.

Indo:“Sepertinya aku akan mengambilnya setelah mereka tertidur saja.” lanjutnya lalu menghela nafas.

Ia berniat untuk mengambil sebuah buku yang ia pinjam dari perpustakaan, buku tentang 'Pertarungan antara Raja Majapahit dengan Penyihir dari neraka Eternees' Ia yakin pasti ada beberapa petunjuk di buku itu, jadi ia berniat untuk mengambil nya nanti.

Sihir Sang Pangeran S2-CH【𝐄𝐍𝐃】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang