Masih belum menemukan keseruannya?
Yaudah,mungkin kalian perlu mampir ke capther selanjutnya.-
Ditengah ciuman panas yg terjadi antara Mila dan Vano itu,tiba-tiba tangan Mila ditarik paksa oleh seseorang yg tak lain adalah Tita.
"Mila lo apa-apaan sih?mau banget lo ciuman sama cowok brengsek ini"Tita menggenggam kuat lengan Mila,dia menatap Vano dengan tajam.
"Tita plis jangan cegah gue,gue cinta sama Vano,dan ini kesempatan agar gue bisa dapetin Vano"bisik Mila
"Gila lo!secinta apapun lo sama dia,gak akan mungkin lo mau nyerahin keprawanan lo buat dia"ujar Tita.Si Mila masih perawan?*Vano membatin
"Mila plis deh,sadar dia itu gak pantes sama lo,dia cowok brengsek,lo ngk tau kan kalau dia itu suka bersetubuh sama jal*ng' disini?"
Mila tersentak.
"Iya Mil,gue nyembunyiin semua ini dari lo,tapi hari ini gue udah gak bisa biarin lo ngk tau,dan elo Vano,berani-beraninya lo deketin sahabat gue"Tita kembali menyempurnakan atensinya pada Vano.
"Santai kali,gue cuma nyetubuhi cewek bekasan bukan yg masih perawan,gue gak tau kalau Mila masih perawan,Mila sory gue udah ambil first kiss lo"Ucap Vano santai lalu meninggalkan Tita dan Mila.
"Dasar cowok brengsek,mati kek lu"umpat Tita kesal
"Kita pulang"Tita menarik tangan Mila,dan menyeretnya menuju parkiran.Tita melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,jalanan kota jakarta yg cukup lenggang membuatnya tak harus mengomel karna macet yg membuang banyak waktu
"Mila gue bener' gak habis pikir sama lo,cinta lo kedia gak sehat"ujar Tita,"tapi gue udah cinta banget sama Vano,kalau dengan menyerahkan keperawanan gue bisa membuat Vano jadi milik gue kenapa enggak?"jawab Mila.Tita memijit pelipisnya,dia tidak habis pikir dengan jawaban sahabatnya ini.
"Mila,Mila,Mila,lo pikir itu semua bakal terjadi?jawabannya enggak!gue cukup kenal sama Vano,dia gak bakal mau tanggung jawab,dia itu cowok brengsek,gue gak mau lo hancur gara' cowok kayak dia"ujar Tita.
-
"Tita izinin gue nginep di apartemen lo lagi dong,plis gue males banget kalau harus pulang kerumah"Mila memohon kepada Tita,"enggak!lo harus pulang,lo udah seminggu disini,bagaimanapun bonyok lo pasti khawatir"tutur Tita.
Mila memasang wajah malas,"heuh yaudah deh kalau gitu,tapi nanti izinin gue nginep disini lagi ya?"ucap Mila,Tita hanya mengangguk.
Mila memesan taxi online,setelahnya dia benar-benar pergi dari apartemen yg ditempati oleh Tita,meski malas pulang kerumah dia harus tetap pulang,
Mila membuka pintu rumahnya dengan wajah datar,baru saja menginjakkan kaki diruang tamu,dirinya sudah disambut oleh suara vas yg jatuh kelantai diiringi suara teriakan dari maminya.
Mila menaiki tangga tanpa mencoba untuk memperdulikan suara-suara pertikaian itu,saat akan menaiki anak tangga ke-5 suara seorang pria menyapa masuk telinganya.
"Kenapa kamu baru pulang?baru inget kalau kamu punya rumah?"pertanyaan itu datang dari Andika,papinya.
Mila menjawab tanpa berbalik,"saya pulang ataupun tidak ,saya rasa itu bukan urusan anda"jawab Mila
"Bukan urusan anda?saya papi kamu bukan orang lain,kenapa semakin hari kamu semakin membangkang?"suara Andika meninggi.Mila berbalik.
"Coba tanyakan pada diri Anda sendiri"jawab Mila kemudian berlari menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya,dia malas jika harus berdebat dengan papinya itu.
"Mila berhenti,kurang ajar kamu"teriak Andika,namun Mila sama sekali tak mengidahkan panggilan darinya membuatnya mengeram kesal.
"Heuh syukurlah kalau Mila juga membenci kamu"ucap Irene yg berdiri diambang pintu,Andika sontak berbalik,"kamu tidak sadar bahwa dia juga membenci kamu?muak saya kalau terus-terusan melihat wajah penghianat seperti kamu"ujar Andika.
"Penghianat?hallo,tuan Andika praditya Adijaya,bukankah kamu yg lebih dulu berselingkuh?saya hanya mengikuti permainan kamu,kalau kamu bisa selingkuh maka saya juga bisa"jawab Irene menohok.
"Persetan dengan semua itu,saya tidak peduli lagi dengan kamu"ujar Andika kemudian meninggalkan Irene dengan sejuta kekesalannya.
"Dasar bajingan!pasti dia akan bertemu dengan selingkuhannya itu"umpat Irene kemudian kembali masuk kedalan kamar.
-
Mila menenggelamkan wajahnya didalam bantal,hal inilah yg membuatnya tidak betah dirumah,bukan hanya tidak betah rasanya dia ingin minggat saja,namun dia masih butuh uang papinya,dia tidak punya pekerjaan sehingga dia bisa membeli apartemen untuk dirinya sendiri,dia hanya mengandalkan uang transferan dari papinya,walau hatinya tidak ingin uang dari papinya tapi realitanya dia benar' membutuhkannya.
"Kenapa sih harus keluarga gue yg kayak gini?"Mila memukul-mukul kasur untuk meluapkan kekesalannya,"mereka egois!mereka gak pernah mau ngertiin gue,mereka jahat!"teriak Mila sekencang-kencangnya.
Disela dirinya yg merutuki nasib keluarganya,suara ketukan pintu terdengar,Mila membuka pintu dan menghapus terlebih dahulu air matanya.
"Buk Ika?"nampak senyum sumringah terbit dari bibir Mila,"ibu boleh masuk kan?"tanya Ika,Mila mengangguk antusias.
"Tadi ibu dengar kamu teriak,kenapa,Irene dan Andika bertengkar lagi?"tanya Ika,Mila mengangguk,kemudian Ika memeluk keponakannya itu dengan mata yg berkaca-kaca.
"Jangan lelah untuk bersabar nak,ini ujian untuk kamu,jangan pernah benci sama papi dan mami kamu,mereka masih menyayangi kamu,kamu harus bisa mengerti keadaan mereka"Ika mengelus punggung keponakannya.
"Aku mau mereka juga ngertiin aku,bukan hanya mereka yg mau dimengerti tapi aku juga buk,aku capek tiap hari denger mereka berantem,mungkin aku hidup berkecukupan dan gak pernah kekurangan apapun dan aku bisa dapet apapun yg aku pengen,tapi enggak untuk kebahagiaan,hidup dengan mereka sama kayak menandatangani kontrak,keluarga ini hanya sebuah perjanjian kerja"tutur Mila panjang lebar,mendengar itu hati Ika terasa tersayat,pernikahan antara adiknya Andika dan Irene memang karna sebuah perjodohan,namun dia tidak menyangka kalau semua akan seburuk ini.
Tidak selamanya cinta karna perjodohan itu akan berakhir bahagia dan saling mencintai,alasan Andika dan Irene masih bertahan adalah karna harta warisan,mereka tidak akan mendapat harta warisan jika usia pernikahan mereka belum mencapai 20 tahun,dan Mila lahir karna sebuah kesalahan,meski begitu Andika dan Irene tetap menyayangi Mila dengan cara mereka sendiri,meski terkadang cara mereka menyayangi Mila terbilang menyiksa batin.
"Kamu udah makan?"tanya Ika,agar Mila tidak memikirkan pertinkaian mami dan papinya tadi,Mila menggeleng,"belum,ibuk mau masakin aku kan?"tanya Mila,Ika mengangguk.
"Tentu dong,apa sih yg ngk buat anak ibuk yg cantik ini"ujar Ika mengelus pucuk rambut Mila,"yaudah,kamu diem disini dulu,ibu turun masakin kamu nasi goreng kesukaan kamu"sambung Ika yg diangguki oleh Mila.
-
Jangan pelit,yuk di vote🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC
Teen FictionKang plagiat harap menjauh! - Obsesi yg perlahan mengubah takdir,hingga terjebak dalam hubungan toxic yg rumit. Hingga hubungan toxic itu juga yg memunculkan rentetan masalah,hingga teror pembunuhan yg entah siapa pelakunya. Kisah ini berubah menjad...