32/

17 1 0
                                    

Setelah lama ngilang akhirnya update lagi,akhir-akhir ini mood nulis lagi gak ada,jadi maafkan🙏.

Happy reading
.
.
.


Dua tangan itu terkepal untuk melakukan tos bersama,ini untuk merayakan misi mereka yg berhasil.

Dihadapan keduanya,sudah ada pria yg kini dibekuk oleh polisi,dia adalah Iron,ya keduanya melaporkan pria itu atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Laskar terimakasih untuk bantuanmu,aku benar-benar terbantu"kini Hendra sudah berdiri lebih dekat dengan sepupu polisinya.

Laskar memberikan senyuman sebagai jawaban.

"Hubungi aku jika kamu butuh bantuan lagi,kami harus pergi sekarang,sampai jumpa"setelah kalimat itu,Laskar membawa Iron bersama dengan rekan polisinya yg lain.

-

Suara musik memenuhi telinga,bukan diclub,hanya dicafe.Kedua pria itu menikmati pesanan mereka,berbicang kecil,hingga menikmati sajian musik oleh band dicafe itu.

"Kamu yakin Mila akan percaya setelah ini?saya tidak yakin Vano,saya tidak pernah menghubungi Mila untuk memberi penjelasan,mungkin dia berpikir saya memang bersalah"ujar pria dengan kemeja coklat itu.

Vano menggeleng.

"Van,mungkin saya harus melepaskan Mila.Saya bukan tidak ingin bersamanya,namun saya merasa tidak pantas"imbuhnya lagi.

Vano meraih flashdisk yg tergeletak begitu saja diatas meja,pria itu mengangkatnya keudara.

"Kita punya bukti kalau semuanya cuma kesalah fahaman,percaya atau enggak Mila masih cinta banget sama bapak.Saya bisa liat dari tatapan matanya,kalau bapak kayak gini terus itu bakal bikin kalian sakit sendiri"

"Bukan hanya Mila,tapi Fari.Saya tau dia juga sayang banget sama bapak,sama seperti dia menyayangi saya,mungkin lebih"imbuh Vano menatap mantan gurunya itu.

Hendra hanya diam mendengarkan,harus menjawab seperti apa,ia juga bingung.

Jikalau kau cinta,benar-benar cinta
Jangan katakan kamu tidak cinta

Jikalau kau sayang,benar-benar sayang
Tak hanya kata atau rasa kau harus tunjukan

Jangan sampai hingga waktu perpisahan tiba
Dan semua yg tersisa hanyalah air mata

Mungkin saja,cinta kan menghilang selamanya
Dan semua yg tersisa hanyalah air mata
Hanya air mata,cinta

Lagu itu membuat kedua pria bersurai hitam itu terdiam,Vano tersenyum diakhir bait lagu.

Tuhan memang sangat pengertian.

"Bapak denger kan?"tanya pria itu.

"Perjuangin pak,kalian ditakdirkan untuk bersama"imbuh pria itu lagi.

Mantan gurunya ini sangat susah dibujuk,padahal ia sangat mencintai Mila tidak akan mungkin dia melupakan gadis itu begitu saja,apalagi masalah yg mereka hadapi karena sebuah kesalah fahaman.

Hendra menatap Vano dalam diam,hingga seperkian detik berikutnya ia menarik segaris senyum dari bibirnya.Kemudian mengangguk.

Kalian mengerti maksudnya?

-

2 minggu kemudian

Mobil sedan milik pria dengan blezer itu melaju membelah jalanan malam kota jakarta yg ramai seperti biasanya.Gadis dengan balutan dress yg duduk dibangku penumpang menoleh untuk menatap sang pengemudi,Vano.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang