22/

30 4 0
                                    

Hai kita ketemu lagi.

Mau baca kan?

Yaudah yuk vote dan komennya
.
.
.

Random question.

Setiap bulan memiliki 28 hari,nah berapa bulan yg memiliki 28 hari?

Yuk dijawab kalau bener berarti kamu pinter wkwk
.
.
.

Happy reading♡
.

"Kalau boleh tau apa menu yg kedua?"tanya Mila setelahnya.

"Satu porsi BROCCOLI & BABY CORN STIR-FRY"jawab pria dengan apron berwarna hitam itu.Mila mengangguk-angguk sebagai tanda bahwa ia mengerti apa yg diutarakan pria berapron itu.

-

Keringat dingin terasa mengucur dari pelipis,semua orang diam dengan kegelisahannya.
Mondar-mandir sejak tadi entah apa yg mereka khawatirkan.

"Hendra sudahlah jangan terlalu khawatir,aku yakin nona Emila itu wanita yg kuat.Dia pasti akan melahirkan anaknya dengan keadaan sehat"ujar Andrea mencoba menenangkan Hendra yg sejak tadi mondar-mandir menggigiti kuku didepan ruangan yg menjadi tempat persalinan.

"Dokter mengatakan bahwa usia Mila masih sangat muda dan rentan akan kejadian yg tidak kita inginkan,aku terlalu takut Andrea"jawab Hendra gusar.

Kini bukan hanya Andrea,namun Andika Irene,juga datang menghampiri Hendra.
Mereka mencoba untuk meyakinkan Hendra agar tidak terlalu khawatir.

"Hendra tenangkan dirimu,saya mengerti kamu khawatir.Saya juga mengkhawatirkan Mila,namun saya yakin putri saya itu sangat kuat"ujar Andika menepuk bahu pria dengan balutan kemeja putih itu.

Hendra menjawab dengan anggukan.

Atensi mereka teralihkan oleh kedatangan seorang laki-laki yg tidak lain adalah Vano.Laki-laki dengan balutan kaos dan jaket denim itu bergerak mendekat dengan nafas yg terengah.

"Bagaimana dengan Mila,om tante?"Laki-laki itu bertanya masih dengan nafas yg coba ia stabilkan.
"Kami menunggu sejak berjam-jam yg lalu,namun dokter mengatakan ini sudah masuk pembukaan akhir.Doakan saja semoga semuanya berjalan lancar"Andika berujar.

Vano menghela napas berat,Andika mengerti akan kekhawatiran Vano.

-

Hendra dan Vano terperanjat kala mendengar suara tangisan bayi dari dalam ruangan tempat proses persalinan terjadi.
Begitupun dengan Andika,Irene,dan Andrea.Mereka saling memandang satu sama lain dengan ekspresi yg susah dijelaskan oleh kata-kata.

Tak lama setelahnya,Dokter keluar dari dalam ruangan dan menghampiri mereka.Dengan cepat mereka ikut mendekat.

"Apa itu suara cucu saya dokter?Putri saya melahirkan dengan aman kan?"Tanya Andika tidak sabaran,antara kelewat senang atau apa.

"Iya tuan,selamat anda telah menjadi seorang kakek.Silahkan anda dan keluarga dipersilahkan untuk masuk,dan ayahnya langsung mengazani"tutur dokter wanita itu sopan.

Mereka mengangguk antusias dan mulai memasuki ruangan,namun hal itu tidak terjadi kepada Hendra dan Vano.
Keduanya saling pandang,

"dan ayahnya langsung mengazani"

Kalimat itu terus terulang dalam kepala mereka.Vano mulai membuka suaranya setelah terdiam beberapa saat."Pak bagaimana kalau anda saja yg mengazani anak saya?"Vano berujar.

"Tidak mungkin Vano,lagipula saya tidak ingin mengambil hak kamu sebagai ayah kandungnya.Kamu pantas mengazani putramu"ujar Hendra menepuk bahu Vano.

Namun laki-laki itu nampak ragu,entah apa yg membuatnya seperti itu.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang