3/

101 13 0
                                    

Sudah menemukan keseruannya?

Nanggung gak sih kalau baru baca sedikit?biar kalian gak penasaran,yaudah sih lanjut aja bacanya,jangan berhenti dicapther ini ya,semangat!

-

Melupakan kejadian tidak mengenakan yg terjadi kemarin,life goes on! Itulah yg dilakukan oleh Mila,hari ini dia sudah bersiap untuk berangkat kesekolah,sejak kejadian kemarin dia memutuskan untuk tidak menegur mami dan papinya itu,dia tidak benci kepada mami dan papinya dia hanya benci kepada sifat mereka yg selalu mementingkan diri sendiri dan selalu meninggikan egonya,itu yg membuat Mila muak.

Namun apapun yg telah terjadi,itulah bumbu dalam sebuah kehidupan bukankah begitu?mari menatap kejutan baru yg sudah disiapkan oleh tuhan.

-

Mila berlari tergopoh-gopoh karna melihat jam yg menghiasi pergelangan tangannya,dia terlamabat sekarang,bel sudah berbunyi sejak tadi.

BRUKKK

Mila yg tak melihat jalan karna terlalu fokus berlari dan alhasil jatuh kelantai karna tak sengaja bertubrukan dengan seseorang,Mila mengeram marah,ayolah ini masih pagi.

"Maaf kak,saya tidak sengaja"suara seorang siswa laki-laki yg menabrak Mila itu terdengar,oh tidak lebih tepatnya Mila yg menabrak siswa berkacamata itu.

Mila bangun dan mensejajarkan dirinya didepan siswa itu,"kalau punya mata pergunain dengan sebaik mungkin,liat sekarang gue makin telat kekelas karna ulah lo"Mila berujar kasar,"m-maaf kak sa-saya"

"Udah-udah,cepet pergi gue lagi males berurusan sama manusia kayak lo"Mila mengisyaratkan dengan jari telunjuknya isyarat agar siswa itu pergi,tak menyiakan kesempatan,siswa itu berlari meninggalkan Mila dengan helaan nafas lega.

Mila membenarkan seragamnya yg sedikit lecek akibat ditimpa oleh tangannya,dan kembali berjalan menuju kelas,dia berharap hari ini adalah hari keberuntungannya,dan pak satya tidak masuk kelas.

"Mila!"

Mila menghentikan langkahnya,dia merasa sangat kesal sekarang,benar-benar kesal,ayolah dia akan masuk kekelas,siapa yg berani memanggilnya disaat seperti ini?

Mila berbalik dan melihat siapa yg berani memanggilnya.

"Vano?"

Mila berlari menghampiri Vano,dia melupakan bahwa dirinya harus masuk kedalam kelas untuk mengikuti mata pelajaran pertama untuk pagi ini,ayolah kalian tahu bukan Mila akan lupa segalanya jika itu menyangkut Vano?itu adalah sebuah fakta yg tidak bisa dibantah.

"Kamu udah pulang?"tanya Mila nampak perhatian Vano mengangguk,"gue cuma mau bilang,makasi karna udah nolongin dan nganter gue ke RS"Vano memberikan senyum tipisnya,hal itu membuat Mila seakan terhipnotis,

Sungguh senyum Vano adalah sebuah candu.

"I-iya sama sama,tapi kenapa pulangnya cepet banget,emangnya kamu udah ngk pa-pa?"tanya Mila memastikan,Vano menggeleng.

"Semuanya baik-baik aja"jawab Vano,"aku seneng dengernya"jawab Mila.

"Eum,Vano aku kekelas dulu ya?soalnya aku udah telat kayak gini nanti takutnya aku dihukum"ujar Mila,mengakhiri dengan memberikan kecupan singkat dipipi Vano,

Vano mendelik,

Mila menghentikan langkahnya karan cekalan dipergelangan tangannya,ada apa ini?

"Nanti kekantin ya?gue mau traktir lo sebagai ungkapan rasa trimakasih gue"ujar Vano,kemudian melepaskan cekalan tangannya pada pergelangan tangan Mila.

Demi apa,gue gak mimpi kan?

Vano mulai pergi meninggalkan Mila namun sebelumnya ia berkata,"jangan lupa kekantin,gue gak akan suka kalau lo gak dateng"

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang