Apa kabar?Yuk vote dan komennya,
Happy reading♡
.
.
.8 bulan kemudian
H-1
-
Suara musik jazz yg menyapa telinga memenuhi kamar gadis yg akan segera berganti status itu.
Kamarnya yg sudah indah menjadi semakin indah karena hiasan bunga-bunga dan lilin.
"Gue takut Mil,nanti malam pertama gue sama Andrea gimana ya?"gadis itu mengetuk-ngetuk dagu dengan jari telunjuknya.
Mila yg mendengarnya mendesis,kemudian menggeleng.
"Jangan pikirin yg itu,bismillah aja dulu inshaallah lancar"ujar Mila,ia terkikik setelahnya.
Tita memukul bahu Mila pelan dengan wajah kesal.
"Bismillah palalu,kayak mau makan aja cuma baca bismillah terus lancar,gue gak siap di unboxing Mil"gadis itu mengguncang tubuh Mila setelah kalimat itu selesai diutarakan.
"Ye malah ngeyel,saat akan melakukan apapun harus diawali dengan bismillah"
"Berarti kalau mau maling kudu baca bismillah juga biar lancar?"Tita bertanya polos,
Lebih tepatnya B-E-G-O.
"Allahuakbar,gak gitu konsepnya Tita sayang,plis deh"Mila berujar frustasi.
Tita hanya mengangkat bahu.
"Gue masih gak nyangka bakal nikah sama Andrea,padahal waktu itu gue random berdoa biar bisa nikah sama Andrea"Tita berujar pelan,namun tentu saja Mila bisa mendengarnya.
"Lah serius?"Mila menatap sahabatnya ini tak percaya.
"Tigarius malah"
"Terus lo bisa dapet pencerahan buat berdoa kayak begitu karena apa?"Mila masih penasaran.
"Karena waktu itu gue liat Andrea keren banget,ganteng,tinggi,manis,pokoknya paket lengkap deh.Gue kan jomblo akut nih ya,jadi gue mikir gini, 'kalau Andrea jadi jodoh gue terus nikah sama gue kayaknya seru deh'.Nah malamnya gue langsung berdoa deh"Tita menjelaskan dengan rinci.
Mila menggeleng heran.
"Tapi gue bersyukur akhirnya Andrea bakal nikah,gue masih merasa bersalah karena sering nyakitin dia,tapi setelah denger berita lo bakal nikah sama dia gue bersyukur banget"Mila menepuk bahu sahabatnya.
"Sakinah mawadah warohmah ya Ta"setelahnya ia memeluk sahabatnya erat.
"Alhamdulillah panggilan gue bukan Tit lagi"ucapan Tita ditengah pelukan cukup haru itu membuat Mila tergelak tertawa,begitupun dengan Tita.
Atensi keduanya teralihkan kala suara ketukan pintu menyapa telingnya mereka.
"Biar gue aja"Mila mulai turun dari ranjang dan berjalan kearah pintu.
Ia memutar knob pintu perlahan.
"Mami"suara itu membuat Mila terkejut.
Dengan gerakan reflek ia meraih Fari dari gendongan pria dihadapannya itu.
"Oh baby"gadis itu menciumi putranya dengan gemas,sedangkan Fari tertawa kegelian.
"Kamu kok bisa sama Fari Van?kan tadi Fari sama Hendra"Mila kini berbicara dengan pria dihadapannya,
Vano.
"Iya tadi Pak Hendra nitipin Fari sama gue karena dia buru-buru pergi,katanya ada urusan mendadak"ujar Vano menjelaskan.
![](https://img.wattpad.com/cover/295302658-288-k132139.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC
Teen FictionKang plagiat harap menjauh! - Obsesi yg perlahan mengubah takdir,hingga terjebak dalam hubungan toxic yg rumit. Hingga hubungan toxic itu juga yg memunculkan rentetan masalah,hingga teror pembunuhan yg entah siapa pelakunya. Kisah ini berubah menjad...