27/

25 2 0
                                    

Hai author up lagi

Jangan lupa vote dan komennya

Happy reading♡
.
.
.

Hari-H

"Ayo cepat Andrea,kamu bersiapnya lama sekali sih"Hendra mengencangkan suaranya sambil melirik jam tangannya.

"Ayo,sudah jam 7 pagi,acaranya ijab akan dimulai jam 8"Hendra kembali berujar.

"Iya-iya,ini sudah siap"Andrea berlari keluar kamar dan merapikan suitnya agar terlihat lebih rapi.

"Bagaimana,tampan tidak?"Andrea berujar narsis.

"Iya,tapi tetap lebih tampan aku"Hendra berujar.

Andrea menggeleng.

"Ayo kita segera berangkat,takutnya macet dan kita akan terlambat"Hendra membenahi rambutnya dan berjalan keluar.

Andrea mengikut dari belakang.

-

"Mami,papi?"Hendra terkejut saat mendapati kedua insan itu berdiri didepan pintu dengan senyumnya.

"Tuan,nyonya?saya kira kalian menginap dirumah Tita"Andrea juga sama terkejutnya.

"Tidak,kami berpikir kamu tidak memiliki seseorang untuk datang kesana,jadi kami memutuskan untuk kembali tengah malam kemarin,ternyata Hendra datang juga"Andika berujar,keduanya mengangguk-angguk.

"Kalau begitu ayo kita pergi bersama,sebagai pihak mempelai pria"ujar Andika mengajak.

Keduanya mengangguk.

Mereka berjalan kearah mobil milik Andika,ditengah langkah mereka Andika memuji penampilan Andrea hari ini.

"Kamu sangat tampan Andrea,tidak menyesal jika Tita menikah denganmu"ujar Andika.

Andrea hanya mendesis mendengar pujian itu.

-

"Yaampun,bestie gue emang cakep banget,yakin gue si Andrea bakal neguk ludah waktu liat lo nanti"ujar Mila memuji.

Tita menggeleng,itu terdengar sedikit berlebihan.

"Gue deg-degan anjir"Tita berujar sedikit berbisik,takut kalau mamanya dan ibu Andrea mendengarnya berujar kata'anjir'

Bisa hilang image kalemnya.

"Aelah,denger life goes on.Jangan deg-degan mulu,rileks sista"Mila mencoba menenangkan meski caranya menenangkan sedikit berbeda.

Tita terus meremat jemarinya,jujur saja dia sudah mencoba untuk tenang dan tidak deg-degan,namun tetap tidak bisa.

"Ta gue turun kebawah dulu ya,mau liat calon suami lo udah dateng atau belum,tunggu ya"Mila berujar sebelum melenggang pergi dari kamar temannya itu.

Setelah memastikan Tita mengangguk ia benar-benar keluar.

Gadis dengan balutan dress anggun berwarna broken white itu berjalan menuruni anak tangga satu persatu.

Kakinya yg berbalut ankle strap mengetuk lantai.

Rumah Tita terlihat semakin megah karena hiasan yg memenuhi tiap sudut dirumah itu.

Mila tersenyum dalam langkahnya,ia tidak menyangka bahwa sahabatnya akan menikah dengan Andrea,orang yg sempat mencintainya dulu,dunia memang sempit.

"Bi Minah mempelai pria sudah datang?"Mila bertanya kepada bi Minah yg tengah merapikan gelas-gelas diatas meja.

"Belum non,namun sepertinya sebentar lagi"Bi Minah mengalihkan atensinya kepada Mila untuk sesaat.

"Terimakasih ya bi,saya keluar dulu"Mila berujar dan melenggang keluar.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang