24/

34 2 0
                                    

Yuk jangan lupa diakhir kasih vote dan komennya
.
.
.

Happy reading♡
.

Malam ini udara terasa dingin hingga membuat siapapun akan memeluk erat tubuhnya sendiri.

Namun sepertinya udara dingin malam ini tidak mempengaruhi dua insan yg tengah menikmati indahnya langit malam itu.

Keduanya nampak terus berpegangan tangan dan terus mengucapkan kata cinta untuk satu sama lain.

Berjanji untuk tidak akan saling meninggalkan satu sama lain,"kita akan bersama selamanya"

-

"Sekarang terasa semakin dingin"Pria dengan balutan turtle neck yg diselingi coat itu menoleh untuk menatap gadisnya.

Mila ikut menoleh.

"Iya,tapi karena bersamamu jadi tidak begitu terasa"ujarnya mendesis dan menyelipkan tawa kecil disana.

Hendra menggeleng karena jawaban gadis itu,darimana ia belajar semua itu?

"Tetap saja,kamu akan kedinginan"Hendra mulai membuka coatnya dan menutup punggung gadis itu agar ia tidak terlalu merasa kedinginan.

"Kamu suka dinner kali ini?"sembari membenahi rambut Mila yg dihempas oleh angin pria itu berucap dengan nada yg lembut.

"Tentu saja,apalagi mengetahui kalau semua hal indah malam ini disipakan oleh kamu sendiri,saya merasa diperlakukan secara spesial"ujar Mila menyenderkan kepalanya dipundak Hendra.

"Saya sempat tidak yakin dengan dinner yg saya siapkan,namun semua kecemasan berlebihan itu lenyap saat kamu terlihat sumringah saat melihat tempat yg sudah saya siapkan"Hendra kembali berujar.

Mila mengangguk-angguk.

"Kamu hebat karena bisa merayu saya dengan ratusan kelopak mawar"Mila mendesis setelah kalimat itu ia ucapkan

Ya itu memang benar,Hendra membuat sebuah jalan setapak dengan ratusan kelopak mawar,dan percayalah semua itu nampak indah karena ditambah  oleh cahaya puluhan lilin yg ikut serta disetiap jengkal kaki melangkah.

"Namun kamu tahu semua kejutan malam ini adalah sebuah saran dari seseorang,kamu tentu tahu kalau saya orang yg kaku dan tidak romantis"Hendra berucap demikian dan Mila tau itu karena itu juga ia heran.

"Memangnya siapa yg telah memberikan saran?papi?"Mila terkekeh,padahal ia sangat tahu antara Hendra dan papinya sama-sama pria yg kaku.

Hendra menggeleng-geleng.

"Andrea"jawab Hendra tidak terduga,tentu saja Mila tersentak kaget.Andrea bisa memikirkan ide romantis seperti ini?

"Dia tidak sekaku saya,walaupun dia lebih muda dari saya tapi dia selalu bisa menciptakan sesuatu dan suasana yg romantis,namun begitulah,dia selalu gagal dan merasa patah hati bahkan saya merasa sedikit bersalah karena dia harus merelakan kamu untuk saya"Andrea melirik gadis itu untuk beberapa detik kemudian kembali menatap danau yg masih terlihat indah meski gelap menjelang.

"Kamu menyesal?"tanya Mila.

Hendra mengerti,pria itu menggeleng.

"Namun saya bahagia karena ternyata itu adalah cara tuhan menuliskan skenario hidup kita,ini memang sudah jalannya"Hendra mengeratkan tangannya yg memeluk pinggang gadis itu.

"Apakah kamu menyesal karena jatuh cinta kepada saya?"kini Mila melirik pria itu untuk sesaat.

"Mengapa kamu bertanya seperti itu?"

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang