33/

34 1 2
                                    

Wow kalian apa kabar?

Serius,capther kali ini panjang banget.
5.000 kata lebih,itu untuk menebus karena
author lama update🙏

Maapken.

Ingat ya jangan diskip-skip,baca aja,hayati dan nikmati👍

-

Suara gemericik air hujan yg menyapa aspal kota,menemani langkah kedua insan yg berdiri dalam payung yg sama,menatap ratusan pengguna jalan yg berlalu lalang.

Entah mengapa mereka memilih untuk berdiam meski air hujan membasahi separuh pakaian mereka.Keduanya berpegangan tangan,menunggu lampu pejalan kaki berganti kewarna hijau.

"Bahkan jalan raya kota jakarta terasa seperti di Paris"kalimat itu terlontar dari bibir pria dengan balutan long coat itu,seiring kaki keduanya mulai melangkah menyebrang.

Gadis yg ikut melangkahkan kaki selaras dengannya itu menoleh dengan tawanya,ia memukul bahu pria dengan long coat itu pelan.

Building besar yg terpampang disudut jalan itu makin terlihat jelas dalam indra penglihatan mereka.

Kaki keduanya mengetuk lantai,mereka sudah memasuki tempat tujuan mereka,untuk melakukan sesuatu,butik.

Iya butik.Hari ini mereka memiliki jadwal untuk memilih baju yg akan mereka kenakan diacara pernikahan mereka hari kamis besok.

Kalau menghitung,mungkin tinggal lima hari lagi.

Mereka akan menikah?

Tentu saja,bukankah itu berita yg sangat baik?

Keduanya disambut oleh pramuniaga butik saat baru menginjakkan kaki memasuki toko,payung yg tadinya melindungi kepala mereka dari hujan kini sudah mereka letakkan ditempat yg seharusnya.

"Tuan,Nona.owner kami sudah menunggu kalian diruangannya,saya akan langsung mengantarkan kalian"pramuniaga itu berbalik setelah menghentikan langkah,

Mila dan Hendra mengangguk sebagai jawaban,hingga keduanya kembali melangkah mengikuti kemana arah pramuniaga itu melangkahkan kakinya.

Hingga tak lama setelah mereka melangkah,pramuniaga itu berhenti didepan sebuah ruangan yg bertuliskan papan nama seseorang yg tergantung didepan pintu.

"Saya hanya mengantarkan sampai sini saja tuan,nona.silahkan ketuk pintu,saya harus kembali bekerja"pramuniaga itu berujar sopan,setelah ada anggukan dari kedua insan dihadapannya,ia memutuskan untuk meninggalkan mereka.

Gadis itu melirik Hendra terlebih dahulu,pria itu mengajak manik Mila untuk menatap pintu kayu dihadapan keduanya.

Pria itu mulai meraih pinggang Mila untuk ia peluk dengan satu tangannya,dan satu tangan lainnya ia gunakan untuk mengetuk pintu kayu itu.

"Masuk"

Suara itu terdengar setelah tiga kali ketukan pintu,mendengar interupsi itu membuat Hendra mulai memutar knob pintu dan perlahan berjalan masuk bersama Mila.

Kursi itu berputar membuat wajah seseorang yg duduk disana menjadi terlihat sekarang.Gadis itu tersenyum kala matanya menangkap kedua insan yg berdiri disana.

Gadis itu berdiri menghampiri dua manusia itu,

"Apa kabar Hendra?"gadis itu terlebih dahulu menyapa Hendra,temannya.

Gadis itu merentangkan kedua tangannya dan memeluk pria itu,hal itu membuat tautan tangan Hendra dipinggang Mila terlepas.

Emila menatap tak suka,namun ia mencoba untuk menormalkan ekspresinya.Gadis itu membuang nafas perlahan dan kembali memasang senyumnya kala gadis yg tadi memeluk calon suaminya kini beralih menatapnya.

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang