19/

48 5 0
                                    

Hai

Lagi mau baca kan?

Yaudah yuk jangan lupa divote dan komen.

Kalau gak mau?

Angkat kaki!

Maaf ngusir wkwk

.
.
.

Happy reading

-

Mila menatap gedung sekolah yg sebentar lagi akan ia tinggalkan itu.

Rasanya sangat berat untuk meninggalkan sekolah ini.Ya meskipun kenangan Mila disekolah ini adalah tentang pembulian yg ia lakukan terhadap murid-murid lemah dan tidak berdaya disini,Namun Mila bersyukur karena tuhan masih memberikannya hidup dan bisa menyesali perbuatannya yg dulu.

Dia berjalan setelah menutup pintu mobilnya,gadis itu menerbitkan senyumnya kala seseorang yg ia kenali tertangkap oleh manik matanya.

"Loh kok kamu sendiri Mil,Tita mana?"Syla bertanya setelah berhasil berdiri dihadapan Mila.

"Masih otw,tadi dia sempet balik soalnya ada yg ketinggalan"Mila menjawab dengan senyumnya,Syla mengangguk.

"Yaudah yuk kedalem,papi sama mami gue udah disana"Mila merangkul Syla dengan sukacita,begitupun dengan Syla yg membalasnya dengan senang hati.

-

"Pak Hendra mana ya?"Mila menelisik sekitar untuk mencari keberadaan guru pns muda itu.

Sejak tadi batang hidungnya tidak terlihat.Mila menghentikan pencariannya kala sang papi menepuk pahanya pelan.

Andika menautkan sebelah alisnya,isyarat bahwa ia sedang bertanya.'cari siapa?'

"Pak Hendra,dia tidak terlihat sejak tadi"Mila menjawab.Andika beroh ria.

"Tadi saat ketoilet papi tidak sengaja berpapasan dengan Hendra"

"Benarkah?saya tidak menemukannya sejak tadi,apa dia menghindari saya?"Mila berujar,Andika yg mendengarkan penuturan Mila itu mengerutkan kening.

"Memangnya mengapa Hendra akan menjauhi putri papi ini?apakah kalian terlibat masalah?"Andika bertanya sambil mengelus pucuk kepala putrinya.

"Eum"

"Kamu pulang kerumah sebelum hari acara kelulusan selesai.Bukankah kamu sudah berkata seperti itu?lalu mengapa kamu kembali kerumah sebelum hari kelulusan sayang?"Andika menyerang dengan banyak pertanyaan.

Mila menunduk.

"Iya kami terlibat pertengkaran pi"cicit Mila,namun Andika bisa mendengarnya.

Beberapa bulan yg lalu.

"Pi izinkan saya untuk tinggal diapartemen Pak Hendra untuk waktu yg lebih lama.Saya merasa nyaman disana,Pak Hendra dan adiknya memperlakukan saya dengan sangat baik.Setidaknya sampai hari pengumuman kelulusan nanti"Mila memohon dengan sangat kepada papinya.

Andika mengernyit,tidak biasanya Mila akan seperti ini.

"Andrea,bisakah kamu menyuruh Hendra untuk datang kemari?katakan padanya kalau saya ingin berbicara"Andika melirik Andrea yg sejak tadi berdiri layaknya seorang bodyguard.

Andrea mengangguk,kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka setelah diizinkan oleh Andika.

-

"Saya titip putri saya pada kamu Hendra,sebenarnya sangat berat untuk saya.Namun Emila berkata bahwa dia nyaman bersama kamu,jadi saya hanya bisa mengizinkan"

TOXICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang