"berjalan di dalam jalan yang sepi bersama sebuah kegelapan dan kesedihan "
Tubuh Laura merosot bersamaan dengan pintu kamar yang sudah tertutup ,laura memeluk kaki nya sendiri menenggelamkan wajah nya di lutut nya ,jika di luar dia terlihat sangat tegar dan selalu berbagi senyuman indah nya bagai sebuah mentari yang membuat seseorang juga ikut tersenyum .
Namun jika di di kamar nya sendiri dia kehilangan kekuatan nya sendiri ,perasaan nya sangat sakit ,melihat ibu nya selalu memperlakukan diri nya seperti itu .
Marah pun Laura tidak bisa karena diri nya sangat menyayangi ibu nya .
Laura mengangkat kepala nya menatap langit langit kamar nya .Tes tes
Air mata nya mengalir begitu saja keluar dari mata indah nya .
Laura memeluk tubuh nya ."Mama Laura kangen sama mama ,kangen sama papa ,kangen di peluk sama mama ,kangen di cium sama mama ,Laura gak tau kenapa semua sudah berubah ,mama Laura rindu pelukan hangat mama "lirih Laura , tangan nya terangkat menghapus air mata nya ,yang selalu saja mengalir begitu saja ,tanpa dia minta .
Laura berdiri berjalan perlahan lahan menuju meja belajar nya mengambil kotak p3k membuka kotak ,dan mengambil obat merah dan perban yang dia perlukan .
Laura mengangkat tangan nya dan melihat tangan kiri nya yang tadi dia perban dan Sekarang berdarah lagi ,Laura hanya bisa menghela nafas menahan sesak di dada nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Laura
Teen Fiction"di setiap pertemuan pasti ada sebuah perpisahan" Detik Laura Laura kenanga gadis yang selalu ,menyebar senyum nya kepada siapa pun ,selalu menyembunyikan rasa sakit yang dia hadapi ,dunia nya hancur berantakan ,namun dia pura pura tersenyum untuk...