"apa kamu mau menjadi teman ku?
.
.
.
.
.
.
.Laura yang mendengar apa yang di katakan oleh Aksa yang masih berada di depan nya dengan wajah yang tersenyum , berhasil membuat Laura tersipu malu ,namun dia sadar jika Aksa hanya ingin menghibur diri nya ,supaya tidak bersedih lagi .
Laura menunduk tak ingin menatap Aksa yang tersenyum melihat tingkah laku diri nya ,Aksa mengangkat tangan kanan nya mengelus rambut Laura ,membuat Laura terkejut ,melihat perlakuan Aksa terhadap diri nya .
"Laura terus lah tersenyum itu membuat mu terlihat sangat manis ,di depan mata ku "ujar Aksa dengan senyuman ,yang membuat Laura ikut tersenyum .
"Baiklah ,aku tidak sedih kok ,siapa yang bilang aku sidih ?sok tau sekali "jawab Laura
"Tuh wajah mu lebam pasti sakit sekali ya ?kenapa bisa seperti ini ?"tanya Aksa pelan sambil tangan nya mengusap sudut bibir Laura yang membiru dan sedikit robek .
Laura meringis saat Aksa sedang mengompres luka lebam nya menggunakan tisu yang di basah kan oleh air ,karena di UKS tidak terdapat lap kering jadi Aksa mengambil inisiatif lain menggunakan tisu kering yang dia ambil di atas meja .
"Maaf "ujar Aksa terus mengompres luka lebam di sudut bibir Laura ,Laura yang menatap wajah Aksa sangat dekat dengan wajah nya ,benar benar tampan membuat Laura terpanah .
Jadi tidak salah jika Aksa menjadi langsung popular masuk di sekolah SMA Wijaya Karana wajah nya sangat tampan .
Membuat Laura terlena saat menatap wajah Aksa ,Aksa yang menatap Laura tengah memperhatikannya berdehem pelan .
"HM ,tadi kata nya gak mau ngeliat ?tapi sekarang malah bengong gimana tu ?puas puasa aja Laura untung buat Lo geratis ,hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Detik Laura
Teen Fiction"di setiap pertemuan pasti ada sebuah perpisahan" Detik Laura Laura kenanga gadis yang selalu ,menyebar senyum nya kepada siapa pun ,selalu menyembunyikan rasa sakit yang dia hadapi ,dunia nya hancur berantakan ,namun dia pura pura tersenyum untuk...