~Tiga Belas~

73 11 0
                                    

"Menjadi orang baik itu bukan pilihan,Tapi keharusan."

Galaxy Angkasa•

===============================

Happy Reading!!!

~|~

Beberapa menit kemudian ada seseorang yang membuka pintu kamar Galaxy. Akan tetapi, Galaxy tak penasaran, karena ia tahu pasti itu Bi Ida. Saat orang itu sudah di dekat Galaxy, ia membantu Galaxy untuk berbaring di kasurnya. Galaxy terus meringis saat luka di punggung nya tak sengaja terpegang. Ia tak menyangka yang membantunya adalah abangnya sendiri.

"Nanti Bi Ida yang obatin lo. Gue minta maaf," ucap orang itu. Saat akan pergi tangan orang itu di genggam Galaxy.

"Gue boleh nyerah gak?" lirih Galaxy kepada orang itu.

"Ga boleh, Lo harus tetap ada di dunia yang kejam ini. Lo harus bertahan," balas orang itu. Egois. Memang, orang itu sangat egois. Ia ingin Galaxy bertahan, ia juga yang melukai Galaxy.

"Semoga." setelah mengatakan itu tangan Galaxy terkulai lemas, ia tak sadarkan diri. Orang yang dipanggil Abang tadi kaget melihat Galaxy seperti itu.

"Please, Lo harus bertahan. Gue minta maaf jadi Abang yang kejam buat Lo. Gue minta maaf," ujarnya sambil mengecup dahi Galaxy yang panas.

Tak lama Bi Ida datang membawa kompressan dan P3K. Raka langsung keluar pergi ke kamar nya. Di kamarnya Raka menangis tanpa suara, ia menyalakan sebatang rokok lalu menghisapnya di balkon kamar.

*Flashback*
"Siapapun yang berani lukain Abang gue. Lawan gue dulu. Apalagi tadi si Cakra yang udah hampir bunuh Abang gue."

"Kita juga abang mu Qill!" sentak Raka.

"Abang? Lo? si Cakra sama si Rai Abang gue? Hahah emang nya Abang mana yang pilih kasih. Saat gue butuh kalian, apakah kalian ada? Saat gue nangis apakah kalian hibur gue? Saat gue pengen sesuatu apakah kalian langsung wujudkan? Engga kan? Tapi kalo dia yang tidur di kamarnya itu Abang gue Galaxy Angkasa, dia selalu ada buat gue, dia selalu menomer satu kan gue, dia selalu wujudkan apa yang gue mau, dia selalu jadiin gue layaknya Ratu. Bahkan dia gak pernah mikirin sedikit pun tentang dirinya. Dia selalu memprioritaskan gue dan keluarga nya. Tapi apa, mereka yang di prioritaskan malah menyakiti," tutur Qilla dengan panjang.

Raka membeku mendengar penuturan Adik bungsunya itu.
*Flashback off*

"Gue bodoh banget jadi Abang buat Lo ya, Sa."

"Gue pengecut. Gue ga bisa jaga adek gue sendiri," ucapnya sambil terkekeh.

"Gue egois. Gue selalu minta Lo bertahan tapi gue sendiri yang mukul Lo. Hahaha. Lucu ya Sa, Lo ga salah apa-apa, tapi Lo yang dihukum," ujarnya lagi. Kemudian ia mematikan rokoknya dan pergi ke kamar Galaxy. Ia melihat bi Ida yang telaten membersihkan luka-luka Galaxy hingga ke punggung nya. Raka membeku melihat tubuh Galaxy yang banyak sekali luka.

"Bi," panggil Raka saat sudah berada di samping Galaxy. Bi Ida mendongak menatap Raka.

"Raka egois engga bi, kalau nyuruh dia terus bertahan?"

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang