~Empat Puluh Lima~

46 6 0
                                    

Galaxy mendobrak pintu sebuah gudang. Ia berteriak memanggil nama Leo. Galaxy mengacak gudang itu. Tak lama Leo dan para anak buahnya datang. Leo terkekeh melihat penampilan Galaxy dari atas sampai bawah. Galaxy menatap datar Leo dan para anak buahnya.

"Berani sekali kau datang kesini sendiri," ucap Leo sambil duduk di sebuah kursi dengan tumpang kaki.

"Brengsek. Lo jangan pernah macem-macem sama keluarga gue. Musuh Lo yang sebenarnya gue bukan mereka." Galaxy menatap tajam Leo dan mengepalkan kedua tangannya.

"Hey. Musuh pertama ku ialah ayahmu dan para sahabatnya. Juga kakekmu dan ayah dari sahabat mu," balas Leo tersenyum miring, ia membakar rokok yang sudah diselipkan di mulutnya.

"Dan sekarang musuh Lo dan semuanya adalah gue. Lo dan para antek-antek Lo itu musuh gue. Bukan mereka lagi!" Galaxy menekan semua kata yang ia ucapkan.

"Dasar bodoh!"

"Aku tak bodoh. Buktinya aku bisa menghancurkan perusahaan mu dan para antek-antek mu kapan saja." Galaxy menyeringai menatap Leo. Leo yang geram langsung menyuruh para anak buahnya menyerang Galaxy.

Galaxy menangkis pukulan mereka. Tak jarang juga ia terkena pukulan. Punggung Galaxy ditendang dan saat ia terlempar ke depan, dadanya ditendang. Galaxy terbaring sambil terbatuk.

Leo tertawa melihat itu. Ia berjongkok dipinggir Galaxy. Leo menampar pipi Galaxy. Galaxy mengusap darah yang keluar dari mulutnya, lantas ia terkekeh.

"Pengecut lo. Beraninya pas gue udah lemah aja." Galaxy berdecih, ia menatap Leo dengan pandangan yang meremehkan.

Plak! Leo kembali menampar Galaxy.

"Brengsek kau!!" geram Leo.

Ia melihat ke belakang Leo dan ia melihat keempat sahabat nya berada sekitar 5 meter darinya. Galaxy tertawa. Leo menoleh ke belakangnya dan ia melihat keempat orang itu.

"Lah!! Lo ngapain tiduran disitu, ngab? Lo abis minum sirup?" tanya Rashad sambil terkekeh dan menyugar rambutnya. Galaxy tertawa, ia mengusap wajah.

"Lo mau olahraga ga ngajak-ngajak," ucap El sambil tersenyum tipis.

Ali dan Ridwan tertawa, "Bang Gala. Mereka pengecut masa banyakan lawan 1 orang."

"SERANG MEREKA!!" ucap Leo yang sudah sangat kesal. Leo pergi dari sana. Galaxy bangkit dan menyerang mereka diikuti para sahabatnya.

Beberapa menit kemudian, pertarungan selesai. Galaxy merangkul Rashad, Rashad merangkul Ali, dan Ali merangkul Ridwan. Mereka tertawa melihat El. El membawa orang itu kehadapan keempat sahabatnya lalu ia menendang perut orang itu. El menyugar rambutnya. Galaxy merangkul El. Lalu mereka tertawa.

"Siapa terakhir ke motor, dia yang beeliin Ice cream." Galaxy berlari terlebih dahulu diikuti El, Rashad dan Ali. Ridwan menoleh kanan kiri lalu berlari.

Mereka sudah berada di tempat motor mereka. Mereka terkekeh melihat Ridwan yang cemberut karena ia tertinggal. Mau tidak mau Ridwan harus membeli ice cream.

"Wan,Lo yang beli Ice cream," ucap Ali.

"Mana ada supermarket di hutan kaya gini." Ridwan mendelikkan matanya.

"Jangan marah dong."

"Gue ga marah."

"Lo marah."

"Engga."

"Mar---

"ENGGA,IH!!" Ridwan menatap tajam Ali. Semuanya terkekeh.

"Yaudah. Kita ke taman Rainbow. Kan didepannya ada minimarket. Lo beli disana." Galaxy merangkul Ridwan. Ridwan mengangguk lalu mereka pergi ke taman.

Ditaman
"Gue pamit beli ice cream dulu, ya," pamit Ridwan lalu pergi.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang