~Enam Puluh Tujuh~

35 7 0
                                    

Abqari meminta Zayn untuk berbicara dengannya. Dan saat ini Abqari dan Zayn sedang berada di atas rooftrop rumah sakit. Zayn dan Abqari membakar rokok mereka. Zayn duduk pada kursi yang berada di rooftrop dan Abqari menyenderkan punggungnya pada tembok.

"Jadi gimana?" tanya Abqari.

"Kenapa Lo bisa gak tau ada penyusup?" tanya balik Zayn.

Abqari menghela nafas. Ia menatap Zayn dengan merasa bersalah.
"Gue minta maaf. Tapi gue juga dijebak," ucap Abqari.

Zayn hanya diam dengan menghisap rokoknya. Ia menatap langit biru yang sangat cerah.

"Gue serius, Zayn. Gue dijebak saat perjalanan ke sini," ujar Abqari lagi.

"Kaya gimana?"

"Ada bapak-bapak tua yang minta tolong sama gue. Otomatis gue bantuin bapak-bapak itu. Tapi saat di tengah perjalanan. Gue dibawa menjauh dari rumah sakit," jelas Abqari.

Zayn mengangguk dan menginjak rokoknya sampai mati. Ia tersenyum tipis dan menyender pada kursi.

"Gue bakal buat mereka hancur, sehancur-hancurnya!" tekad Zayn.

"Gimana sama rencana itu?" tanya Abqari.

"Emrick dan yang lainnya lagi nyelesaiin. Lo tahu. Rencana anak gue hebat banget. Tapi itu kurang seru."

"Apa kurang serunya? Setau gue rencana Galaxy itu selalu seru."

"Dia gak pake petasan. Dia cuma pake ini." Zayn menunjuk kepalanya. "Dia cerdas ngancurin perusahaan mereka dari dalamnya. Dan gue... Gue pake petasan buat ngancurin luarnya."

"Lo mau lihat?" Abqari mengangguk ragu. Zayn mengambil handphone disaku dan ia memperlihatkan video pada Abqari.

"Gue nyuruh Emrick buat naro petasan di dalam perusahaan mereka dan BOOM!!! perusahaan mereka hancur." Zayn tertawa.

"Gila lo," ucap Abqari sambil menyerahkan handphone pada Zayn.

Zayn bangkit sambil terkekeh. Ia meregangkan otot-otot di tubuhnya yang sangat pegal. "Lo mau ikut ga? Gue mau lepasin semua emosi gue."

"Lo gak pernah liat gue emosi banget kan? Dan hari ini gue tunjukkin itu," Zayn menyeringai yang membuat Abqari bergidik ngeri. Zayn menepuk pundak Abqari dan pergi diikuti Abqari.

⭐⭐⭐

Zayn pergi ke rumah tua yang dipakai untuk menahan semua musuh mereka, dengan menahan amarahnya. Ia masuk ke salah satu ruangan bersama Abqari. Emrick, Aldebra, Marvel, Rian, Rizky, Ikhsan, El, Rashad, Ali dan Ridwan terkejut dengan Zayn yang sangat menyeramkan. Zayn memasukkan tangannya ke saku celana. Ia menghampiri Frenkie yang kebetulan tertangkap oleh Emrick.

Zayn terkekeh melihat Frenkie yang ketakutan melihatnya. "Kau takut, hm?"

"Kemarin kau menyakiti putraku, bukan? Dan sekarang gantian. Biar aku yang melukaimu!" ucap Zayn. Ia memejamkan matanya mengingat perlakuan Frenkie terhadap Galaxy, di taman waktu itu.

Bugh! Kaki Frenkie ditendang oleh Zayn dengan sangat kuat yang membuat Frenkie tersungkur.

Ikhsan membangunkan kembali Frenkie.
"Buka semua ikatannya," titah Zayn datar.

"Tap----

"Gue bilang buka ya buka!!" bentak Zayn. Ikhsan segera membuka ikatan tali pada Frenkie. Setelah terbuka Frenkie langsung menyerang Zayn.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang