~Delapan Belas~

62 10 0
                                    

Maaf banget kalau ceritanya kebanyakan konflik

Jangan lupa bersyukur

Happy Reading!!!

================================

"Zayn, Gala kok ga turun turun dari sepulang tadi, kenapa?" tanya Zephyr yang berada di ruang tamu bersama Zayn, Fawnia, Raka, dan Freya.

"Lagi istirahat," jawab Zayn.

"Tapi dia belum makan."

"Raka, coba tolong panggilin Galaxy suruh makan sama papah, gitu," ucap Zayn kepada Raka. Raka mengangguk lalu pergi ke kamar Galaxy.

"Anak itu menyusahkan saja!" tukas Freya.

"Iya, benar. Lebih baik dia ga ada saja," timpal Fawnia.

"JAGA UCAPAN KALIAN!!" bentak Zayn dan Zephyr dengan wajah yang menahan amarahnya.

"Kenapa kau jadi seperti ini Zephyr?! DIA SUDAH MEMBUNUH ANAK KITA, AARAV!!'' pekik Fawnia sambil menangis.

"Dia pembawa sial, dia juga sudah membunuh Bintang," ucap Freya sambil menenangkan Fawnia yang sedang menangis.

"YANG MEMBUNUH AARAV DAN BINTANG BUKAN GALAXY!! TAPI----

"Kakek," panggil Galaxy dari arah tangga. Zephyr langsung menoleh ke arah Galaxy.

"Makan, Sa," titah Zayn tetapi tidak didengar oleh Galaxy, ia menghampiri Zephyr.

"Kakek lupa?" tanya Galaxy setelah berada di depan Zephyr.

"Emm itu tadi kakek---

"Nanti kalau sudah saatnya," ucap Galaxy seraya tersenyum tipis menatap Freya dan Fawnia.

"Kalian mau Ala pergi ya?" tanya Galaxy yang membuat Raka, Zayn, dan Zephyr terkejut. Galaxy terkekeh sambil menunduk dan menggelengkan kepalanya yang sakit. Rai dan Cakra yang baru keluar dari kamarnya langsung bergabung ke percakapan itu.

"Ada apaan si? Ribut-ribut, berisik," ucap Cakra yang berdiri di samping Freya.

"Tau. Ganggu orang aja," timpal Rai.

"Bang Lio, Rai. Kalian benci sama gue juga kan?" tanya Galaxy.

"Oh jelas. Kita sangat-sangat benci Lo!" sarkas Cakra sambil menunjuk Galaxy.

"Dan Lo Rai. Lo kenapa benci sama gue?" tanyanya kepada Rai.

"Gue benci Lo, karena Lo dapetin apa yang Lo mau," jawab Rai.

"Sebutin apa aja?"

"Disayang banyak orang, bisa Deket banget sama om Arav dan saat gue deket sama dia, dia ninggalin kita tuk selamanya. Dan Lo juga deket banget sama papah, Lo selalu dapetin apa yang Lo mau!" tutur Rai dengan wajah yang merah.

Galaxy terkekeh. "Lo yakin gue selalu dapetin apa yang gue mau? Hahaha, kalo gue selalu dapetin apa yang gue mau, trus kenapa sampe sekarang, sampe saat ini gue ga dapet pelukan mamah dan nenek, hm? Kalo Lo mau Deket sama papah, silahkan. Lo deketin dia. Apa gue salah minta kasih sayang dari orang tua gue? Gue iri sama Lo. Lo dapetin kasih sayang kedua orang tua utuh. Sementara gue?" Galaxy menunjuk dirinya sendiri. "Gue cuma dapet dari papah. Apa itu ga boleh?"

"Diem kamu, anak bodoh!" bentak Freya.

"Kau yang bodoh!" bentak Zayn kepada Freya. Galaxy langsung menatap Zayn.

"Jangan berbicara seperti itu, pah," peringat Galaxy.

Zayn menatap Galaxy. "Lalu dia boleh mengatai anaknya sendiri?" tanya Zayn. "Papah ga habis pikir sama kamu." Zayn memijat pangkal hidungnya.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang