~Enam Puluh Tiga~

36 8 0
                                    

Jangan lupa bintangnya kak,
Kalau ada kata-kata yang kurang tepat, tolong di komen saja...

Happy Reading!!!

Raka disuruh untuk kembali ke villa oleh Zayn. Saat ini Raka berada di atas motor Galaxy dan menatap villa dengan pandangan kosong. Beberapa jam yang lalu, villa ini ramai oleh gelak tawa dari semua orang. Tapi sekarang, tawa itu hilang digantikan dengan kesunyian. Raka menghela nafas dalam sebelum turun dari motor.

Ia melangkah masuk ke dalam villa. Raka melihat Freya yang sedang mondar mandir dan Fawnia yang sedang duduk di sofa sambil menatap handphone. Wajah mereka terlihat sedang khawatir. Saat Freya dan Fawnia sadar akan keberadaan Raka, mereka langsung menghampiri Raka dan bertanya tentang Galaxy dan yang lainnya.

"Bang. Adek, papah, dan kakek kamu dimana bang?" tanya Freya. Raka terdiam menatap kosong kearah Freya.

"Raka, ada apa? Dimana mereka?" tanya Fawnia. Freya menatap Raka dalam. Ia merapihkan rambut Raka yang berantakan sambil bertanya.

"Kamu kenapa berantakan gini? Banyak luka juga," ucap Freya sambil mengelus luka di wajah Raka.

"Raka dimana mereka?" tanya Fawnia dengan memegang lengan Raka.

Raka menghela nafas dan menunduk. Ia bingung harus bicara apa. Raka mendongak menatap pelafon setelah itu ia menatap Freya dan Fawnia secara bergantian.

"Besok kita ketemu sama mereka," ucap Raka seraya tersenyum tipis.

"Memangnya dimana mereka?"

Raka menoleh kesana kemari. Ia sangat tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya. Raka memejamkan matanya sesaat.

"Galaxy ketiduran di suatu tempat. Papah dan yang lainnya ga berani bangunin jadi mereka ikut nginep juga di tempat itu," ujar Raka.

"Raka mau istirahat dulu ya. Nanti besok kita ke sana." setelah mengatakan itu Raka pergi ke kamarnya.

Freya dan Fawnia saling pandang. Jujur perasaan Freya sangat sedih. Tapi ia tidak tahu sedihnya karena apa. Perasaannya sudah tidak enak saat Galaxy meninggalkannya untuk pergi ke taman.

"Kita tunggu besok saja." Fawnia mengusap punggung Freya.

⭐⭐⭐

Pukul 1 dini hari, Cakra sudah berada di taman rumah sakit. Ia menyalakan rokoknya dan menghisapnya. Cakra menatap langit dengan kosong. Ia teringat saat Galaxy menghampiri setiap ia sedang menyendiri di taman rumah. Cakra terkekeh saat mengingat saat itu.

Flashback
Galaxy sedang melihat langit yang indah dan ditaburi bintang-bintang, di balkon kamarnya. Galaxy menggenggam besi pembatas balkon. Dan saat ia melihat ke arah taman rumahnya. Galaxy melihat Cakra yang sedang sendirian dengan rokok yang berada di antara jari tangannya. Sering kali juga Galaxy melihat Cakra yang nampak kesal. Dengan segera Galaxy berlari keluar kamarnya dan menuju taman. Galaxy menyenderkan pundaknya pada tiang rumah yang terbuat dari tembok. Galaxy terkekeh melihat Cakra yang nampak frustasi. Sudah kehitung 3 batang rokok yang Cakra bakar. Galaxy berdecak kesal. Ia menghampiri Cakra dan merebut rokok yang akan Cakra hisap. Cakra langsung menoleh. Ia menatap Galaxy dengan marah.

"Lo apaan sih?!" tanya Cakra kesal. Ia berusaha merebut rokok itu tapi Galaxy mematikan rokok itu dan mematahkannya. Cakra menonjok rahang Galaxy. Galaxy mundur. Ia mengusap rahangnya.

"Kalo ada masalah cerita, jangan kaya gitu," ucap Galaxy.

"Gak usah sok peduli." Cakra menyilangkan kedua tangannya dan memalingkan wajahnya.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang