~Lima Belas~

61 10 0
                                    

Saat akan menaiki tangga Galaxy dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba memeluknya sangat erat. Hingga ia meringis pelan karena tekanan pada luka di tubuhnya.

Zayn melepaskan pelukannya dan memegang bahu Galaxy. "Angkasa. Kamu gak papa kan? Kamu baik-baik aja kan?"

Melihat wajah panik ayahnya Galaxy terkekeh. Ia kemudian mengangguk. "Aku baik-baik aja pah."

Zayn menghembuskan nafas lega.

"Kalau gitu asa mandi dulu ya pah. Bau, hehehe."

Zayn tersenyum dan mempersilahkan Galaxy ke kamarnya.

Setelah melaksanakan kegiatannya Galaxy pergi ke balkon dengan membakar 1 batang nikotin. Ia terus menatap langit biru dengan awan putih yang menghiasinya. Tak lama suara ketukan pintu terdengar. Ia hanya diam saja dengan menatap pintu itu.

"ABANG!!! BUKA, KALAU ENGGA BUKA QILLA HUKUM ABANG!!!" Mendengar teriakkan Qilla, Galaxy terkekeh lalu berjalan untuk membukakan pintu.

"Silahkan masuk tuan putri," ucap Galaxy saat pintu itu terbuka.

Qilla yang kesal langsung berlari ke kasur Galaxy dan mengacak-acak nya.
Galaxy yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah, sudah biasa jika Queen nya ini masuk kamarnya pasti akan berantakan.

"Ada apa, hm?" tanya Galaxy seraya duduk di sofa.

"Ga ada apa apa. Qilla mau cerita soal Feiyaz aja sih." Qilla menatap Galaxy intens. "Abang suka ya sama Fei?"

Galaxy terdiam.

"Dia anaknya baik, sopan, pokoknya segala kebaikan ada di dia. Pantes Abang suka," ucap Qilla lagi sambil mendudukkan dirinya di samping Galaxy.

"Kenapa Qilla mau sahabatan sama dia?" tanya Galaxy sambil merangkul Qilla, lalu membawa Qilla ke pundaknya.

"Tadinya dia sering di bully, bang. Qilla yang pada saat itu melihat langsung, Qilla langsung bilang. 'Kalau ada yang bully dia lagi, Lo semua bakal gue aduin ke bokap gue' Qilla bilang gitu karena kasihan sama Fei. Pada saat itu Qilla langsung ajak Fei buat ganti pakaian, karena saat itu pakaian Fei kotor banget. Nah pada saat itu, Qilla minta tolong buat selidiki Fei ke om Mark. Dan dia baik banget sering berbagi ke anak jalanan bahkan dia ke panti asuhan," tutur Qilla.

Galaxy mendengar kan dengan tenang. "Tentang keluarga nya?"

Qilla mendongak menatap wajah Galaxy lalu kembali lagi ke tempat semula. "Mamah dia udah lama meninggal, jadi dia hanya tinggal sama ayah nya. Dia juga sering cerita kalau ayahnya itu suka main tangan sama dia."

"Abang bantu dia ya?" pinta Qilla.

"Insyaallah" jawab Galaxy. Mereka terdiam selama beberapa menit lalu Galaxy disadarkan dengan suara telpon.

"Ada apa bang?" tanya Galaxy.

"Ini perusahaan Pratama dan Mahendra terancam bangkrut. Perusahaan yang waktu beberapa bulan lalu bekerja sama kita itu loh," jelas Afwan.

"Kok bisa?" tanya Galaxy.

"Di masing masing perusahaan mereka ada yang gelapin dana."

"Dia butuh berapa? Kalau engga dibantu gimana?"

"Kalau ga dibantu hancur, bego." Galaxy terkekeh.

"Yaudah Lo bantu aja." final Galaxy.

"Okey. Eh tapi apa alasannya?"

"Ga ada alasan apa-apa.Udah Lo urus aja.Thanks bang ya."

"Hmm" Galaxy memutuskan sambungan telepon nya.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang