~Tujuh Puluh Tiga~

44 4 0
                                    

"Sebenarnya..... Gue..." Galaxy menggantungkan kalimatnya. Ia menatap Ikhsan, Cakra, dan Raka bergantian.

"Sebenarnya Lo apa?" tanya mereka penasaran.

"Sebenarnya gue mermaid." Galaxy dan Zayn tertawa. Ikhsan, Cakra dan Raka mendelik. Raka mendorong tubuh Galaxy sampai Galaxy terhuyung ke belakang.

Galaxy terkekeh lalu ia kembali duduk tegak dan kali ini ia menyenderkan kepalanya pada pundak Cakra. Ia menghembuskan nafas berat. Sulit sekali untuk Galaxy memberi tahu tentang ia mengidap penyakit mematikan yang sudah lama ia rahasiakan.

"Gue takut kalian marah sama gue," lirih Galaxy sambil memilin bajunya.

"Apa dulu rahasianya?"

"Rahasia besar banget. Papah aja waktu tahu rahasia itu langsung koma." Galaxy menunduk saat ingat kejadian itu.

"Apa sih, bang?" tanya Ikhsan pada Zayn. Zayn menghela nafas dan menghembuskannya dengan kasar. Zayn memijat pelipisnya.

"Mau kamu atau papah?" tanya Zayn pada Galaxy.

"Asa aja," balas Galaxy seraya tersenyum.

"Okey. Sebenarnya..... Jantung gue sakit," ujar Galaxy. Mereka terdiam.

"Hati kali bukan jantung," ucap Cakra.

"Kalau gitu kita minta maaf," timpal Raka.

"Enggak. Gue serius. Jantung gue sakit," ucap Galaxy sambil duduk tegap dan menatap mereka dengan serius.

"Maksudnya?" tanya Raka, Cakra. Ikhsan baru konek, dan ia menghembuskan nafas berat.

"Jantung koroner dan..... Sudah sangat parah," ucap Galaxy seraya mengusap wajahnya dan menghembuskan nafas berat.

Deg!
Prang! Freya dan Fawnia yang berjalan menghampiri mereka dengan membawa cemilan, menjatuhkannya.

Bagai di tikam belati hati mereka mencelos mendengar ucapan Galaxy. Freya dan Fawnia menggeleng kuat. Galaxy menatap mereka satu persatu.

"Waktu itu.... Kalian ingat saat malam Asa kembali ke rumah." Mereka flashback saat Galaxy menggunakan nada tinggi pada mereka.

"Asa sempet bilang kalau Asa pengen kebahagiaan di sisa hidup Asa. Karena itu alasannya."

"Dan waktu Asa gak pernah pulang ke rumah sampai beberapa hari.... Itu karena Asa koma di rumah sakit." Galaxy menyugar rambutnya dan menunduk, dengan kedua tangan yang berada di belakang kepala.

Mereka yang mendengar itu menunduk dalam sambil memejamkan matanya. Sangat sakit sekali rasanya menerima kenyataan yang di lontarkan dari mulut Galaxy. Cakra menggeleng keras. Ia terkekeh.

"Lo bercanda lagi kan? Hm? Iya. Lo pasti bercanda," ucap Cakra sambil memukul pundak Galaxy pelan. Galaxy tersenyum tipis. Ia bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya untuk mengambil bukti. Freya dan Fawnia duduk di samping Zayn.

"Pah. Is he telling the truth?" tanya Raka pada Zayn. Zayn yang memijat pelipisnya mendongak. Ia menatap mereka yang berharap itu adalah bohong.

Zayn menggelengkan kepalanya. "Itu benar."

Mereka semua menurunkan bahunya sedih. Mereka menutup wajahnya, air mata keluar begitu saja. Apalagi ini? Freya, Fawnia, Raka, dan Cakra memangku dagunya. Mereka menatap kosong ke depan. Mereka memikirkan sejak kapan Galaxy mengidap itu. Dan.... Apakah saat mereka menghukum Galaxy, Galaxy merasakan penyakit itu kambuh juga? Ah. Sial. Itu pasti sangat sangat menyakitkan untuk Galaxy.

Galaxy kembali sambil membawa kantung obat-obatan dan sebuah map. Galaxy mengeluarkan semua isi di kantung itu. Mereka semua terkejut melihat seberapa banyak obat untuk Galaxy harus bertahan.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang