~Tiga Puluh Tujuh~

41 6 0
                                    

Keesokan harinya, Galaxy pergi ke sekolah. Ia dan para sahabatnya sedang berkumpul di kantin sambil mengobrol dan bercanda. Tiba-tiba Qilla dan Feiyaz datang dan izin bergabung bersama mereka. Qilla duduk disamping Galaxy sementara Feiyaz duduk di samping Arvin. Ali terus memperhatikan Qilla yang sedang bercanda dengan Galaxy.

"Woy!" Ridwan mengagetkan Ali. Mereka semua menatap Ali.

"Dia natap Quen terus bang." adu Ridwan. Galaxy menatap Al,.

"Ga bang. Engga kok," elak Ali. Mereka tertawa melihat wajah ketakutan Ali. Tatapan Galaxy dan Feiyaz bertubrukan tetapi Galaxy segera memutuskan tatapannya.

"Bang." panggil Qilla.

"Hm"

"Kak Ila?" tanya Qilla.

"Kenapa?"

"Kabar dia?"

"Baik dong. Kan Abang selalu ada didekat dia," ucap Galaxy sambil mengusap hijab Qilla.

Feiyaz yang melihat itu merasa kesal dan pergi. Arvin pamit pada para sahabatnya untuk menyusul Feiyaz.

"Ila siapa, Gal?" tanya Rashad.

"Syaqilla," jawab Qilla sambil tertawa. Galaxy mengecup puncak kepala Qilla singkat.

"Jadi---

"Rencana dia, Shad," potong El sambil mendelik.

"Ada-ada aja Abang mah," ucap Ridwan dan Ali sambil terkekeh.

"Jangan bilang siapa-siapa loh," peringat Galaxy. Mereka mengangguk. Bel masuk berbunyi, mereka segera masuk ke kelas.

⭐⭐⭐

BRUK!!
Raka mendobrak pintu utama rumah,ia menghampiri Zayn, Zephyr, Emrick, Abqari, Ikhsan, dan Afwan yang sedang membicarakan Galaxy di ruang tamu. Wajahnya sangat merah dan ia membawa sebuah map.

"Mana mamah, nenek, sama Cakra, pah?"

"Ada apa?" tanya Zayn bingung begitupun yang lainnya.

"Dimana mereka?" tanya Raka berusaha menahan amarahnya.

"Kenapa?"

"BRENGSEK!!! MAMAH, NENEK, CAKRA DIMANA KALIAN?!" teriak Raka seraya beranjak meninggalkan mereka.

Mereka saling pandang dan mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Raka turun dari tangga sambil menarik baju Cakra. Setelah sampai didepan Zayn dan yang lainnya, Raka memukuli Cakra.

"BRENGSEK LO!!" teriak Raka sambil terus memukul Cakra. Zayn yang lainnya memisahkan mereka.

"Raka!" bentak Zayn karena Raka terus berontak dari pelukan Zayn.

"DIA BRENGSEK!!! DIA, MAMAH, DAN NENEK, MAU BUNUH ADEK GUE!!" teriak Raka dengan muka yang merah padam.

"Lo apaan sih bang?" tanya Cakra seraya berdiri.

"Apa maksudnya?" Zayn dan yang lainnya sungguh kebingungan. Freya dan Fawnia datang menghampiri mereka.

Raka tertawa. "Mereka, mereka manusia berhati iblis!!" bentak Raka sambil menunjuk Fawnia, Freya, dan Cakra.

"Raka!"

Raka melempar map yang ia bawa ke meja. Emrick yang sudah sangat penasaran begitupun yang lainnya langsung membuka map itu. Dan mereka tidak habis pikir.

"Kalian!!" bentak Zayn. "Kalian berencana membunuh putraku?!" Zayn sangat tidak habis pikir dengan jalan pikir mereka.

Afwan tertawa. "Adikku berusaha mati-matian melindungi kalian dari para bajingan itu. Tapi kalian sendiri yang masuk dalam bahaya."

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang