~Empat Puluh Delapan~

43 6 0
                                    

"Emrick," gumam Adhitya sambil menatap Emrick dengan tajam.

"Ya, saya. Putra saya datang ke sini karena papahnya telah dilukai oleh kalian," ujar Emrick dengan wajah datarnya.

"SERANG MEREKA!!" teriak Leo dengan membawa banyak orang di belakang nya.

DOR,Emrick langsung menembak kaki Leo.

"Serang mereka," ucap Emrick kepada anak buahnya.

Lalu Emrick menghampiri Galaxy yang sedang mengusap kepalanya yang di pukul menggunakan helm oleh Leo.

Afwan? Dia di suruh Emrick untuk mencari berkas penting perusahaan nya yang telah dicuri oleh Xavier. Afwan telah mendapatkan berkas itu lalu menunggunya di mobil.

Galaxy masuk di jok belakang, dengan kepalanya yang dipangku Emrick. Afwan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Santai aja bang bawa mobilnya," lirih Galaxy. "Gue ga papa."

"Tubuhmu penuh luka dan darah. Apa itu tidak apa-apa?" tanya Emrick yang sedang menghentikan darah di kepala Galaxy.

"Gapapa, asal Asa bisa balas mereka karena telah berani melukai papah," gumam Galaxy. Ia bangkit dan duduk sambil menyenderkan badannya.

"Huft. Darahmu yang di kepala gimana?"

"Dikit doang ini mah," ujar Galaxy seraya menutup kepalanya menggunakan tudung Hoodie.

"Langsung ke RS tempat papah aja."

"Kau harus istirahat."

"No. I'm fine."

Afwan dan Emrick menghela nafas pasrah. Mereka menatap khawatir pada Galaxy, tetapi yang dikhawatirkan malah santai saja, ia malah bermain game di handphone nya.

Galaxy POV
Sakit banget kepala gue. Kalian bayangin aja dipukul pake helm, pake tenaga kaya banteng lagi. Bangsat banget. Gue cuma pura-pura kuat aja. Gue main game padahal pala gue sakit banget. Dada gue juga dia ga mau kalah sama kepala. Dia malah ikut-ikutan sakit. Gue ga tau apa yang bakal terjadi di rumah sakit nanti.
Apa ini kesempatan bagi gue buat mereka benci sama gue ya?
Papah gue lagi,pake segala lindungi gue. Dia bilang 'sebejad apapun papah,papah tetap ayahmu' padahal kelakuan papah sama gue itu sebelas dua belas tapi gue lebih bejad sih. Papah cuma hukum orang yang jahat aja. Sementara gue, gue hukum orang lain,gue pertaruhkan kebahagiaan gue bahkan gue selalu jahat sama diri gue.
Bejad banget kan?
Sampai-sampai dia benci sama dirinya sendiri. Hahahaha. Gue cuma bisa ngungkapin perasaan gue sama diri gue aja. Ga ada yang tau tentang kepedihan hidup gue kecuali diri gue,tuhan dan yang baca ini.
Segitu dulu ya curhatnya, diri sendiri.

Harus kuatin lagi nih pertahanan nya.

⭐⭐⭐

Zayn sampai di Rumah Sakit. Zephyr mengabari orang rumah. Mereka sedang menunggu Zayn di depan ruang UGD. Ikhsan mondar mandir ia khawatir dengan Galaxy sekaligus Zayn. Beberapa menit kemudian semua keluarganya datang. Freya, Fawnia, Raka, Cakra, dan Rai tiba. Qilla tidak ikut karena ia sedang les. Mereka langsung menanyai keadaan Zayn.

"Bagaimana bisa terjadi?" tanya Freya dengan wajah khawatir.

"Karena Asa, Maaf....." Mereka semua menatap Galaxy. Emrick dan Afwan berada di belakang Galaxy. Wajah mereka seketika berubah.

Bugh!

Cakra memukul rahang Galaxy. Galaxy yang keadaannya memang sedang lemah tersungkur.

"Itu semua gara-gar-----

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang