~Empat Puluh Enam~

45 5 0
                                    

"Lo bawa siapa,Cak?"

"Cakwe, Cakwe....." ucap Rashad dan Galaxy sambil tertawa. Cakra menjewer telinga Rashad juga Galaxy.

"Sakit, bang. shhh." Rashad dan Galaxy melepaskan tangan Cakra ditelinganya. Rashad mendengus.

"Gue juga ngikut dia. Lo ngapa jewer gue. Harusnya Gala aja," protes Rashad.

"Bicit!" balas Galaxy yang sedang mengusap terlinga yang dijewer oleh Cakra.

"Adek gue, sama temen-tem---

"Kita sahabatan!" ucap kelimanya kompak. Cakra mendengus lalu menyuruh mereka duduk.

"Kalian abis tauran?" tanya salah satu teman Cakra sebut saja Lafi.

"Anti tauran tauran club." Rashad mengangkat satu tangannya untuk memanggil pelayan, ia memesankan minum untuk para sahabatnya.

"Trus itu muka bonyok?" teman Cakra menunjuk wajah bonyok mereka.

"Kita abis olahraga," ucap Galaxy.

"Your eyes olahraga!" Cakra pergi meminjam P3K.

"Nama kalian siapa?" tanya Hari teman Cakra yang satu lagi.

"Gue Galaxy."

"El."

"Rashad."

"Ali."

"Ridwan." Mereka berjabat tangan dengan bergantian.

"Gue Lafi dan ini Hari," ucap Lafi. Mereka mengangguk. Cakra kembali dengan membawa kotak P3K.

"Laf, Ri. Tolong bantuin obatin luka mereka," titah Cakra.

"Oh terima kasih. Tapi kami bisa sendiri." Rashad mengambil alih kotak P3K itu dan mengobati luka mereka masing-masing.

"Kalo Lo sama gue." Cakra mengambil alih kapas yang berada di tangan Galaxy.

"Gue bisa sendiri."

"Udah, diem." Cakra mengobati luka Galaxy dengan telaten.

"Cak." panggil Lafi.

"Kenapa?"

"Dia adek kandung Lo?" tanya Hari.

"Bukan. Galaxy dapet mungut dari depan RS." Rashad tertawa melihat wajah Galaxy. Ketiga sahabat Galaxy yang lainnya pun ikut tertawa.

"Canda gue, Gal." Rashad menepuk pundak Galaxy. Galaxy mendelik.

"Iya, dia adek kandung gue," ucap Cakra.

"Tapi Lo ga pernah ngenalin dia ke kita. Gue taunya Lo punya satu Abang dan 2 adek," ucap Lafi seraya meminum kopinya.

"Karena gue mati," ucap Galaxy datar.

"Bangsat!!" ucap Rashad, El, Ali, dan Ridwan. Rashad menampol lengan Galaxy.

Galaxy melirik sekitarnya. Ia merasa sedang diawasi oleh seseorang.
"Jangan ngomong gitu," ujar Cakra.

"Tau, omongan itu doa," timpal Hari.

Galaxy menaruh jari telunjuk didepan mulutnya. "Jangan berisik."

"Kenapa, Sa?" tanya El.

Galaxy tersenyum tipis. Semua yang menatapnya aneh. Galaxy izin ke toilet. Saat di toilet Galaxy bersembunyi. Dan orang yang memperhatikannya tadi mencari-cari Galaxy. Galaxy keluar dari persembunyiannya. Orang itu mundur karena terkejut.

"Lo mata-matain gue?" tanya Galaxy. Orang itu menggeleng. Saat orang itu akan kabur, Galaxy memegang tangannya dan menguncinya ke belakang.

"Lepas!" berontak orang itu. Galaxy membawa orang itu ke meja para sahabatnya dan Cakra berada.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang