~Tujuh Belas~

59 10 0
                                    

"Bagaimana aku bisa membenci mamah? Sementara surgaku berada di telapak kakinya."

•Galaxy Angkasa•

===============================

Galaxy mengendarai motor nya menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ia langsung menuju ke ruangan Abqari.

"Assalamualaikum," salam Galaxy.

"Waalaikumussalam," jawab Abqari dan satu suster yang sedang mengambil laporan pasien. Galaxy langsung menuju sofa lalu membaringkan tubuhnya.

"Kalau begitu saya pamit dulu dok. Permisi," ucap suster itu lalu pergi meninggalkan ruangan Abqari. Abqari langsung menghampiri Galaxy kemudian duduk di sofa dekat Galaxy.

"Hey, kenapa?" tanya Abqari sambil mengecek dahi Galaxy.

"Sakit," lirih Galaxy.

"Apanya?"

"Dada sama kepala Asa sakit banget ,Bi...." Galaxy meringis. "Badan Asa juga lemes banget."

"Kan om udah bilang, kamu jangan terlalu capek, banyak pikiran sama pokoknya lainnya dah," omel Abqari sambil menatap Galaxy sendu karena ringisannya. "Kamu udah minum obat?"

"Udah, tapi tetap aja sakit," ujar Galaxy seraya memejamkan matanya. "Kapan akhirnya, bi? Asa capek."

"Tenang oke. Sebentar lagi sakitnya pasti hilang." Abqari menenangkan Galaxy sambil mengusap kepala Galaxy.

"Badanmu panas kenapa kau berangkat sekolah? Apa papah mu tidak melarang mu?"

"Papah melarangku tapi aku pengen sekolah. Alhasil di jalan tubuhku sangat lemas sekali. Jadi aku ke sini saja," ucap Galaxy sambil membuka matanya dan menatap Abqari.

"Anak nakal," ucap Abqari lalu ia keluar meninggalkan Galaxy. Galaxy mencoba untuk menidurkan dirinya. Beberapa menit kemudian Galaxy tertidur dengan sesekali memegang kepalanya. Abqari datang sambil membawa kompressan. Abqari duduk disofa samping Galaxy,ia mengompres Galaxy dan ia mengecek suhu tubuh Galaxy.

"Kuat sekali kamu," gumam Abqari.

Tok-tok-tok
"Masuk!"

"Maaf dokter, ada pasien," ujar seorang suster.

"Berapa orang?" tanya Abqari.

"Sekitar 10 dok."

"Baik, saya segera kesana kau tunggu saja disana," ucap Abqari.

"Baik dok. Saya permisi." suster itu pun keluar dari ruangan Abqari.

"Om tinggal dulu ya. Nanti om ke sini lagi," ujarnya seraya bangkit, lalu Abqari mengambil selimut yang berada di lemari dan memakaikan nya kepada Galaxy. Setelah itu ia pergi meninggalkan Galaxy sendiri diruangan nya.

     ⭐⭐⭐

"Yah, Galaxy beneran gak ada di kelasnya?"

"Duduk."  Zayn duduk di kursi depan Zephyr.

"Coba kamu hubungi Abqari atau yang lainnya. Siapa tahu bareng sama mereka."

Dengan segera Zayn menghubungi Abqari karena menurutnya percaya bahwa ada hubungan nya dengan Abqari. Zayn menghubungi Abqari hingga berkali kali sampai akhirnya tersambung.

"Assalamualaikum,Ri." ucap Zayn.

"Waalaikumussalam, Zayn. Ada apa?" tanya Abqari.

"Lo tau Asa dimana?" tanya Zayn to the point.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang