~Empat Puluh Tiga~

44 5 0
                                    

Galaxy menatap teman-temannya yang sedang bercanda. Ia menunduk sambil tersenyum. Air matanya turun tanpa diminta. Rashad yang sedang bercanda langsung menoleh kearah Galaxy begitupun yang lainnya.

"Bang, Lo kenapa?" tanya Ali. Galaxy mendongak menatap mereka semuanya. Ia tersenyum.

"Kalian harus kaya gini walaupun gue ga ada.... Gue selalu ada di dekat kalian....Kalian jangan bubar....kalau bubar gue kecewa dan marah banget sama kalian, Galstar," ucap Galaxy sambil tersenyum dengan air mata yang turun, ia menutup wajahnya menggunakan telapak tangan.

Semuanya saling tatap satu sama lain mereka terkejut dengan ucapan Galaxy. El menggeleng menghilangkan pikiran negatif dikepalanya. Ia berdecak lalu memegang kedua pundak Galaxy.

"Lo jangan ngomong gitu, nyet." ucap El. Galaxy menatap El. El tersenyum tipis. Ia terkekeh melihat wajah Galaxy.

"Mana Galaxy ketua Galstar yang tegas, kuat, tangguh? Kenapa jadi kaya yupi gini," ucap El sambil mengacak rambut Galaxy. Kelima sahabat Galaxy langsung memeluk Galaxy. Mereka berlima berpelukan.

"Kita kan udah janji bakal jaga Galstar. Lo jangan ngomong gitu," ucap Arvin.

"Iya. Galstar akan tetap berdiri untuk membantu semua nya," timpal Rashad.

"Abang harus liat kita jadi tentara," ucap Ridwan yang diangguki Ali.

"KITA AKAN SELALU MENJAGA GALSTAR!!" ucap semua anggota Galstar. Galaxy tersenyum, ia sangat bersyukur dikelilingi oleh orang-orang yang sangat pengertian.

⭐⭐⭐

Setelah pulang dari markas. Keenamnya berkumpul dikamar Galaxy. Mereka main game.

"Bang Asa!!!" teriak Qilla dari arah pintu.

"Jangan teriak-teriak Quen!" ucap semuanya. Qilla terkekeh, ia menutup mulutnya. Dibelakangnya terdapat Feiyaz.

"Ada apa?" tanya Galaxy sambil membersihkan pistol pemberian Abqari.

"Kita ga disuruh masuk?"

"Biasanya juga sering masuk kamar Abang tanpa izin," ucap Galaxy.

"Tap---

"Salting ya? Ada si Ali," goda Rashad.

"Apaansi bang Shad," balas Qilla sambil menarik Feiyaz masuk ke kamar Galaxy. Feiyaz duduk disamping Arvin, Qilla menghampiri Galaxy.

"Kenapa?"

"Pengen ice cream yang ada di kulkas, boleh?" Galaxy menghentikan kegiatannya. Ia menatap Qilla.

"Kalau ga boleh?" Qilla cemberut, jari telunjuknya di ketuk-ketuk ke dagunya.

"Harus boleh!" ucap Qilla sambil berkacak pinggang dengan wajah yang dibuat sangar. Galaxy terkekeh melihat wajah lucu Qilla. Ia mencubit hidung Qilla lalu mengusap hijab Qilla.

"Ambil aja tapi jangan banyak-banyak."

"Okey." Qilla berlari keluar kamar Galaxy.

"CESA!!! TUNGGUIN FEI!!" Feiyaz berlari mengejar Qilla. Mereka tertawa melihat tingkah kedua wanita itu.

"Calon gue lucu banget. Pengen langsung gue nikahin," ucap Ali sambil berdecak kagum.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang