~Dua Puluh Sembilan~

40 7 0
                                    

"Kau sudah kelewatan berani nya kau menyuruh Galstar menyerang kami!" geram Emrick dengan wajah yang menahan marah.

Bugh.

Galaxy tersungkur ke lantai setelah mendapat pukulan dari Abqari.

"KAU SELALU MEMBANTAH LARANGANKU!! BODOH!!! AKU MELAKUKAN ITU AGAR KAU BAIK-BAIK SAJA!! DAN KENAPA KAU MALAH MENYERANG KAMI!! KAU TAK MAU ADA LARANGAN?! HAH?!" teriak Abqari sambil melempar bangku yang berada di sebelahnya.

Galaxy mengusap sudut bibirnya yang sobek akibat pukulan Abqari. Ia bangkit menatap mereka satu persatu.

"Gue tahu, gue langgar larangan Lo, tapi gue butuh itu untuk pelampiasan. Gue capek gini terus. Selalu kena fitnah dan fitnah. Dan gue sangat berharap semua masalah selesai tapi selalu ada lagi masalah baru." Ia mengambil 1 batang rokok lalu menyalakan nya. Saat Abqari akan meraih rokok itu Galaxy segera menghindar.

"Untuk kalian, gue ga perlu perlindungan kalian, gue bakal hadapi mereka sendiri. Mereka cuma mau nyawa gue. Nyawa gue. Mereka cuma mau itu setelah itu mereka ga akan ganggu kalian dan keluarga lainnya." Galaxy menghisap rokok lalu menghembuskan asapnya.

"Makasih atas semuanya." Galaxy membuang rokok itu lalu menginjaknya. Ia pergi meninggalkan gudang dan menuju kelas.

"BASTARD!! ARGHHHH" teriak Abqari mengacak rambutnya.

"Dia ga boleh ngerokok, ga boleh." lirih Abqari.

"Emangnya kenapa Ri? Kok Lo larang banget dia ngerokok?" tanya Zayn bingung.

"Iya dia cowok wajarlah ngerokok." ucap Emrick.

"Nanti dia sesek nafas bego. Jantung dia nanti tambah parah." ucap Abqari yang melanjutkan kalimat terakhir nya di dalam hati. Zayn, Emrick,dan Zephyr terdiam.

⭐⭐⭐

Galaxy mengetuk pintu kelasnya.
"Masuk!" titah Guru dari dalam
Galaxy memasuki kelas itu dengan pakaian yang berantakan.

"Dari mana kamu?" tanya guru tersebut yang ternyata adalah Ikhsan, Ikhsan sangat terkejut melihat penampilan Galaxy.

"Maaf pak, saya ada problem jadi telat masuk kelas." Galaxy tersenyum tipis kepada para Sahabat nya yang sedang menatap dia khawatir.

"Kalau gitu lari di lapangan lima kali putaran saja."

"Baik pak," ucap Galaxy sambil berjalan keluar kelas.

"Kamu tidak membela diri kamu sendiri gitu? Biasanya kebanyakan murid pada membela dirinya."

"Saya sadar saya salah. Laki-laki sejati itu yang mengakui kesalahannya bukan malah lari dari kesalahan nya," ujar Galaxy, lalu pergi menuju lapangan.

"Ada yang ga beres." batin Ikhsan.

⭐⭐⭐

Galaxy sudah memutari lapangan sekolah nya tiga kali. Ia sadar jika ia sedang di perhatikan oleh Zayn, Zephyr, Emrick, dan Abqari.bTapi ia hanya acuh saja. karena kelelahan Diputaran keempat, Galaxy duduk di samping lapangan sambil meluruskan kakinya yang keram. Rambut Galaxy basah oleh keringat begitupun bajunya. Tiba-tiba ada yang menyerahkan botol air kepada Galaxy. Galaxy mendongak dan melihat Feiyaz yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Nih kak minum dulu dari Fei sama Cesa."

"Hmm. Makasih." Galaxy meneguk air itu hingga tandas. Feiyaz terkekeh melihat Galaxy.

"Ih kakak gemes banget pengen Fei mainin rambutnya tapi bukan mahram," ucap Feiyaz sambil tertawa.

Galaxy terkekeh melihat wajah Feiyaz yang sangat menggemaskan baginya.
"Yaudah Fei ke kantin aja samperin Quen disini panas."

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang