~Enam Puluh Dua~

41 6 0
                                    

Setelah melawan musuh-musuhnya itu, mereka terduduk. Mereka kelelahan karena musuhnya sangat banyak sekali. Afwan, Raka, Cakra, El, Rashad, Ali, dan Ridwan menatap kosong ke depan. Emrick masih berduel dengan Frenkie dan Leo. Sementara Ikhsan, ia menenangkan Zephyr yang khawatir dengan keadaan Galaxy.

"Bang Asa ga papa kan, bang?" tanya Ali pada El sambil memegang tangan El.

"Bang, jawab," ucap Ridwan. Tetapi El hanya diam.

Cakra menyugar rambutnya yang basah. Ia menunduk, sambil terus memikirkan Galaxy. Kenapa saat ia dan Galaxy akan memulai lembaran baru ada kejadian seperti ini? Ia sungguh sangat kecewa.

Afwan dan Raka menghela nafas berat. Afwan berdiri dan memanggil Emrick.

"DAD!! SUDAHLAH!!" ucap Afwan.

"Mereka harus mati!!" balas Emrick dengan wajah yang menyeramkan.

"Tapi Galaxy lebih penting, Dad." Afwan menghampiri Emrick dan menenangkannya.

"Kita harus susul ke rumah sakit," ujar Raka seraya berdiri. Yang lainnya ikut berdiri lalu mereka berlari kearah kendaraannya masing-masing. Afwan menarik lengan Emrick untuk ke mobil.

Sebelum ditarik oleh Afwan, Emrick menyempatkan kakinya untuk menendang perut Frenkie dan Leo. Mereka berdua terbatuk mengeluarkan darah. Mereka menatap marah pada kendaraan Zephyr dan Emrick.

"BAJINGAN!!!" teriak Leo marah.

"Tunggu pembalasan ku," gumam Leo dengan menyeringai.

⭐⭐⭐

Zayn duduk di kursi depan ruangan UGD dengan berpenampilan yang urak-urakan. Pakaiannya basah kuyup dan terdapat bercak darah Galaxy, rambut yang berantakan. Wajah nya yang merah dan matanya yang sembab. Zayn mondar mandir didepan ruangan itu. Ia terus merapalkan doa untuk putranya.
30 menit berlalu tetapi dokter belum juga keluar.

"ARGHHHHHH" Zayn menonjok tembok rumah sakit sampai tangannya mengeluarkan darah.
Zayn menempelkan dahinya pada tembok, tangannya mengepal dan memukul-mukul tembok. Air matanya terus turun. Zayn berbalik dan menyandarkan punggungnya. Lalu ia meluruhkan tubuhnya, Zayn terduduk di lantai sambil menyenderkan pada tembok. Ia mengepalkan tangannya dan menempelkan kedua kepalan tangannya pada dahi.

Tak lama Zephyr, Emrick, Afwan, Raka, Cakra, El, Rashad, Afwan, Ikhsan, Ali dan Ridwan, sampai di rumah sakit. Mereka terkejut melihat penampilan Zayn yang sangat jauh dari kata rapih. Zephyr berjongkok didepan Zayn dan menepuk pundak Zayn. Zayn mendongak, Zephyr terkejut melihat wajah putranya yang sangat merah dan sembab. Zephyr langsung memeluk Zayn. Zayn menangis lagi di dalam pelukan Zephyr.

"Dia kesakitan, Yah. Zayn takut....." lirih Zayn.

"Syut. Terus doain Asa. Jangan mikir yang aneh-aneh," balas Zephyr.

"Om. Keadaan Galaxy gimana?" tanya Rashad dengan wajah khawatir.

Zayn melepaskan pelukannya dan menggeleng pelan.

Mereka langsung terduduk dengan menyender pada tembok. Mereka menutup wajahnya. El menatap kosong ruangan yang didalamnya terdapat Galaxy.

"Lo kalo mau istirahat, ya istirahat aja, nyet. Ngapa lo harus masuk situ?" lirih El.

Rashad berdiri dan langsung kedepan pintu ruangan itu. Ia mencari celah untuk melihat ke dalam tapi tidak ada. Rashad meninju tembok yang berada disampingnya.

I'm Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang