Hari sudah mulai malam, matahari pun sudah mulai bersembunyi. Seorang gadis yang baru saja selesai menghias bunga pun berpamit untuk pulang kepada bundanya abidzar.
"Bunda, Syahla pulang dulu ya" pamitnya sambil mencium punggung milik Bu Irma, dari dulu dia biasa memanggil ibunya Abidzar dengan sebutan bunda juga.
"Iya Syah, oh iya ini buat kamu." ucap Irma sambil menyodorkan sebuah rantang susun.
"Ini apa Bun?"
"Masakan bunda buat kamu pasti kamu laper kan nih dibawa pulang aja."ucap Irma lembut dia sudah menganggap Syahla sebagai putri nya sendiri
"Eh tapi ini gak papa." ucap Syahla tak enak hati.
"Engga papa Syah." ucap Irma sambil mengusap kepala Syahla.
"Yaudah, makasih ya Bunda, Syahla pamit assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam warahmatullah."
Setelah sampai di kosan Syahla langsung bergegas mandi dan shalat Maghrib.
Sepi. itulah yang dirasakan oleh Syahla hidupnya sangat lah kesepian tidak ada keluarga tempat untuk bercerita,tidak ada Omelan dari sang Uma tidak ada lagi Abi nya yang selalu membawa hadiah ketika pulang kerja tidak ada canda tawa ketika berkumpul dirinya sangat rindu dengan kedua orang tuanya yang sudah 13 tahun pergi menghadap sang pencipta
"Umma Abah Syahla rindu" ucap Syahla tanpa sadar air matanya mengalir
****
Suara gemericik air dari kolam menemani syahla yang tengah duduk sambil membaca buku novel di taman sekolah.
Hari ini Dinda tidak masuk sekolah karena ada acara keluarga jadi dirinya sendiri, bukan karena Syahla tidak mau berteman dengan temen kelasnya yang lain, cuma dia lebih nyaman sama dinda
Syahla menutup buku novelnya dan menatap lurus ke arah kolam yang terdapat ikan tengah menari nari
"Kenapa sih kisah percintaan di novel keliatannya kek mulus banget si cewek gampang banget dapetin hati cowoknya." Syahla bermonolog.
"Kenapa juga sih malah suka sama sahabat sendiri."
"Siapa yang suka sama sahabat sendiri?" tanya Abi yang tiba tiba saja ada di samping Syahla.
Syahla meneguk ludahnya susah "bukan siapa siapa."
"Oh kirain."
"Kirain apa?"
"Kirain Lo, kan sekarang banyak tuh yang suka sama sahabatnya sendiri"
Syahla tertawa "Gak mungkin lah aku suka sama sahabat aku sendiri"
"Iya jangan sampe, Syah gue harap jangan ada perasaan lebih ya di antara kita" ucap Abi
Syahla tersenyum tipis "Iya, aku anggep kamu gak lebih dari sahabat kok."
"Eh btw Dinda kemana?" tanya Abi.
"Dinda Mulu yang dicariin."
"Lah emang kenapa, Lo cemburu?"ucap Abi sambil memasang senyum menggoda.
"Ih apaan sih PD banget."
"Masa sih gak cemburu." ucap Abi yang masih memasang wajah menggoda
"Terus kamu maunya aku cemburu gitu? gak bakal cemburu"ucap Syahla tapi nyatanya memang benar dirinya cemburu pada Dinda.
"Tenang aja walaupun gue suka sama Dinda, dia hati gue tetep ada Lo"ucap Abi
"Tapi cuma sebagai temen kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Takdir (Selesai)
SpiritualPepatah bilang 'cinta tidak harus memiliki' memang terkesan munafik karena setiap orang mencintai pasti berharap untuk memiliki seutuhnya orang yang dia cintai. Begitupun dengan Syahla dia berharap bisa memiliki orang yang dia cintai namun itu hanya...