Mereka sekarang sudah sampai di rumah sakit dan langsung menuju kamar Bila, Syahla masuk terlebih dahulu takutnya Bila sedang tidak menggunakan cadar, Devan dan Arsha menunggu di luar dulu.
"Assalamualaikum." ucap Syahla ternyata ada Tante Erna, Syahla menyalami punggung tangan Tante Erna.
"Wa'alaikumsalam."
"Apa kabar Tan?"
"Baik, kamu gimana Syah kabarnya?" Tanya Erna
"Alhamdulillah baik juga, Bila gimana kabar kamu?" Tanya Syahla ke bila yang tengah terbaring lemah.
"Alhamdulillah, udah agak baikan."
"Alhamdulillah, ini aku bawa bolu buat kamu semoga suka ya." ucap Syahla dan menyodorkan bolunya.
"Jazakillah Khair, jadi ngerepotin."
"Nggak kok gak papa, oh ya di depan ada Devan sama Arsha katanya mereka mau jenguk kamu, mereka boleh masuk?" tanya Syahla dan mendapatkan anggukan, Bila segera mengenakan cadarnya.
"Van, sha ayo masuk." Arsha dan Devan mengangguk.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam, kalian temen temennya Bila ya."
"Iya Tan kita satu kampus."
"Oh iya iya, yaudah Tante mau pulang dulu, Tante titip Bila ya."
"Iya Tan siap!"
"Gimana keadaan Lo bil?" tanya Devan
"Alhamdulillah, udah agak mendingan Van"
"Alhamdulillah."
"Assalamualaikum" ucap seseorang ternyata Abi dan Dinda.
"Wa'alaikumsalam, Abidzar, Dinda kalian kok bisa ada di sini?" Tanya Syahla.
"Iya, tadi kita ke restoran ayahnya bila dan aku gak liat kamu, aku tanyain deh ke pegawai yang lain dan mereka bilang mungkin kamu ke rumah sakit buat jengukin Bila."
"Syafakillah bil."
"Iya Aamiin."
Syahla dan yang lainnya memutuskan untuk pulang karena sudah Maghrib.
"Gimana kita shalat dulu udah hampir Maghrib juga." usul Arsha.
"Iya sih, takut waktu Maghrib nya abis nanti malah gak sholat lagi." timpal Abidzar.
"Yaudah kita shalat di masjid rumah sakit ini aja." ucap Syahla dan diangguki oleh yang lain.
Shalat pun dimulai dan Arsha menjadi imam nya.
Setelah shalat Maghrib mereka memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang.
Mereka sudah sampai di restoran Padang, Setelah pesanannya sampai Mereka langsung melahap nya.
Syahla melirik Dinda dan Abi yang sedang bermesraan, bisa bisanya mereka bermesraan di depan umum.
"Ekhm berasa dunia milik berdua ya, yang lainnya ngontrak." sindir Syahla dan melahap kembali makanannya, Dinda dan Abidzar terkekeh.
"Syah suapin gue juga dong Kek Abidzar disuapin Dinda." Syahla menginjak Kaki Arsha dan Arsha meringis kesakitan, apa dia sudah lupa mereka sedang menyembunyikan status pernikahan nya.
"Tangan kamu masih berfungsi kan?makan sendiri lah."
"Udah udah jangan ribut Mulu, liat noh kek Devan adem ayem makannya juga kaya gak makan setahun aja." ucap Abidzar.
"Lu lamper apa doyan ngab" ujar arsha tidak habis pikir
"Laper gue,gila dari pagi gua belum makan tadi mau minta bolu yang ditangan Bila tapi gengsi." ucap Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Takdir (Selesai)
SpiritualPepatah bilang 'cinta tidak harus memiliki' memang terkesan munafik karena setiap orang mencintai pasti berharap untuk memiliki seutuhnya orang yang dia cintai. Begitupun dengan Syahla dia berharap bisa memiliki orang yang dia cintai namun itu hanya...