8

2.1K 169 8
                                    

Malam sudah tiba, Syahla akan menuju rumah Bu Hafsah setelah pakaian dan jilbabnya rapi Syahla langsung pergi.

Syahla mencari cari rumah Bu Hafsah dan akhirnya dia menemukan rumahnya Bu Hafsah.

"Ini kali ya rumah nya." Syahla memencet bel.

"Assalamualaikum permisi." ucap Syahla dengan agak meninggikan sedikit suaranya.

Tidak lama pintu pun terbuka menampakkan seorang wanita, sepertinya ART di rumah ini, Syahla tersenyum dan wanita itu membalas senyuman nya dan bertanya

"Maaf cari siapa ya mbak" tanya wanita itu.

"Saya mau ketemu Bu Hafsah, apa bener ini rumah Bu Hafsah?" tanya Syahla memastikan.

"Iya bener, sebentar ya" Syahla mengangguk wanita itu pun masuk dan tidak lama wanita itu keluar kembali.

"Kamu Syahla?" tanya wanita itu

"Iya."

"Silahkan masuk, Bu Hafsah sudah menunggu." ucap wanita itu sedikit memberi jalan untuk aku masuk.

"Terima kasih."

Syahla kagum dengan ruang tamunya yang sangat mewah dirinya merasa malu sendiri mengingat ucapan tadi bahwa si ibu nya hanya memiliki uang untuk membeli beras jangankan beli beras sama pabrik berasnya juga pasti mampu nih Bu Hafsah.

"Silahkan duduk dulu" ucap wanita tersebut, tidak lama Bu Hafsah pun datang. Syahla berdiri dari posisi duduknya karena menghormati yang punya rumah dan menyalami Bu Hafsah "Assalamualaikum Bu."

"Wa'alaikumsalam akhirnya kamu datang juga." ujar Bu Hafsah dengan senyum yang selalu ia tampilkan, sepertinya Bu Hafsah orangnya murah senyum.

"Hehe iya Bu."

"Yaudah yok sebentar lagi suami dan anak saya pulang kita makan sama sama dan nanti juga ada teman teman suami saya."

Syahla mengangguk. "Sebelumnya makasih ya Bu."

"Iya sama sama."

Syahla dan Bu Hafsah pun menuju ruang makan di meja makan sudah tersedia banyak makanan yang menggiurkan perutnya yang sangat lapar.

"Aduh Bu saya jadi gak enak. Jadi ngerepotin ibu"

"Gak kok gak ngerepotin, justru anggap aja ini sebagai tanda terima kasih saya karena kamu sudah membantu saya" ucapnya dan membelai kepala Syahla dengan sentuhan kasih sayang seorang ibu membuat Syahla teringat pada uma nya.

"Sini kamu duduk dulu" Syahla mengangguk dan menuruti perintah Bu Hafsah.

"Kamu masih kuliah?" tanyanya.

"Iya Bu saya masih kuliah sambil kerja." ucap Syahla seadanya.

"Sambil kerja?"

"Iya, saya orang tidak mampu Bu masuk kuliah aja saya lewat jalur beasiswa dan untuk memenuhi kebutuhan saya, saya harus kerja." ucap Syahla jujur.

"Saya bangga banget sama kamu, udah cantik, mandiri lagi, pasti orang tua kamu bangga juga." ucap Bu Hafsah. Syahla pun hanya tersenyum.

"Maaf ya Syah jadi nunggu lama mungkin mereka lagi masih di jalan apa kamu mau duluan aja makannya?" ucap Bu hafsah.

"Gak usah Bu nunggu suami sama anak ibu aja."

"Baiklah kalo begitu."

"bu saya boleh numpang ke kamar mandi gak?"

"Boleh boleh silahkan."

Syahla mencari kamar mandi Karena rumahnya sangat besar aku sedikit kesulitan.

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang