25

1.8K 119 0
                                    

Syahla sudah sampai di kelas. Dia langsung menuju tempat duduknya, Syahla celingak-celinguk mencari keberadaan bila, sepertinya belum datang.

"Assalamualaikum, Syahla!!!" pekik bila dan berlari bak anak kecil.

"Wa'alaikumsalam biasa aja kali."

"Hehe namanya juga kangen, emang kamu gak kangen aku apa?" tanya bila.

"Engga"

"Ish Syahla mah gitu." Ucap bila dengan nada kesal.

"Ututut anaknya Tante Erna ngambek nih ceritanya. Aku kangen kok sama kamu kangen banget malah." ucap Syahla dan memeluk bila.

"Eh Syah, pak Varel kemarin kemarin nanyain kamu mulu tau. Padahal dia tau kamu udah nikah tapi tetap aja ngejar ngejar kamu terus. Aku juga udah bilang ke pak Varel biar berhenti berharap sama kamu tapi dia malah bilang jangan ikut campur urusan dia."

"Sttt jangan gibah masih pagi." ucap Syahla.

"Berarti kalo udah siang boleh?"

"Boleh." kata Syahla sekenanya.

Bila menggeleng "sesat kali kamu nak."

Rencananya Setelah selesai kuliah, Syahla akan pergi belanja bahan bahan pokok terlebih dahulu karena tadi bi Ida bilang bahan bahan di rumah abis semua.

"sha kita ke hypermarket dulu yuk. Aku mau belanja dulu buat keperluan rumah." ucap Syahla.

"Iya."

Motor melaju dengan kecepatan normal hanya membutuhkan waktu 10 menit, mereka sudah sampai di tempat tujuan.

Arsha melepaskan helm Syahla, wajah mereka sangat dekat membuat Syahla gugup padahal ini sudah sering terjadi.

"Kenapa?" tanya Arsha semakin mendekatkan wajah nya pada Syahla hingga hidung mereka bersentuhan, otomatis Syahla langsung menjauhkan wajah nya dari Arsha.

"Kenapa ya kalo liat muka kamu dari deket, jantung aku detak nya cepet banget?" tanya Syahla memegang dadanya.

"Ya kalo gak berdetak namanya mati dong. Udah ayok masuk anggap aja rumah sendiri." ucap Arsha sambil menarik tangan Syahla masuk ke dalam sebuah bangunan berukuran besar.

Syahla memasukan barang barang ke troli belanjaan, ketika melihat es krim mata nya langsung berbinar dan mendekati lemari es yang berisi banyak es krim.

"Syah kamu mau jualan es krim? banyak banget beli nya." ucap Arsha tak percaya melihat Syahla memasukkan berbagai jenis es krim.

"Sekalian buat stok juga, lagian uang kamu kan banyak, sayang kalo gak dimanfaatin."

Arsha mencubit pipi Syahla "dasar matre."

"Biarin yang penting aku kenyang." mereka sama sama terkekeh.

Setelah selesai belanja kita menuju kasir, Arsha mengangkat tubuh Syahla dan dimasukanlah tubuh Syahla ke dalam troli.

"Are you ready!?"

"Ya"

Arsha mendorong troli dengan kecepatan kuat mereka menjadi pusat perhatian ada yang menggeleng melihat tingkah mereka ada yang ikut terkekeh melihat tawa lepas mereka tapi mereka tidak mempedulikannya Hypermart nya serasa milik berdua.

Arsha menghentikan dorongannya pada troli belanja ketika sudah sampai di kasir.

"Turunin." ucap Syahla manja. Arsha pun mengangkat tubuh Syahla dan mengeluarkan nya dari troli.

Syahla menatap kesal ketika mbak kasir nya itu mencuri curi pandang terhadap Arsha, kalo lagi ngitung ya ngitung aja gak usah jelalatan matanya-batin Syahla

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang