4

2.1K 165 7
                                    

Syahla dan Dinda tengah duduk di kantin sambil menunggu pengumuman hasil kelulusan di tempel di Mading.

"Kok aku deg degan ya Syah."

"Sama, semoga aja dapat hasil yang terbaik."

"Aamiin"

"Kamu serius mau kuliah di Bandung aja?"

Syahla mengangguk. "iya disana ada kampus impian aku jadinya aku pengen kuliah di sana sekalian juga cari pengalaman."

"Tapi aku khawatir deh sama kamu disana kamu kan sendiri."

"Gak usah khawatir nda, semuanya pasti baik baik aja, terus kamu nanti mau kuliah?"

"Belum tau. Mungkin aku bakal gap year satu tahun dulu." Syahla mengangguk apapun keputusan sahabatnya ia akan selalu mendukungnya.

Akhirnya yang ditunggu tunggu datang,  pak Agus menempelkan kertas yang berisi kelulusan siswa semua siswa kelas 12 langsung berhamburan.

Syahla dan Dinda menunggu Mading sepi dulu karena pasti sangat berdesakan.

Setelah cukup sepi Syahla dan Dinda menuju Mading .

Tertera nama Syahla di urutan kedua sebagai siswa nilai tertinggi, dia tersenyum bahagia walaupun tidak mendapatkan urutan pertama tapi tidak masalah, memang proses itu tidak akan mengkhianati hasil. Kerja kerasnya dalam belajar akhirnya terbayar dengan nilai yang memuaskan.

"Wih Masya Allah Syah kamu dapat urutan kedua." ucap Dinda.

"Hehe iya Alhamdulillah"

"Yah aku gak masuk lima besar" ucap Dinda lesu, ketika melihat namanya berada diurutan 6.

"Gapapa nda, yang penting kan kamu udah usaha, itu cukup baik kok nilainya, udah dong jangan sedih." ucap Syahla, Dinda menarik sudut bibirnya.

"Nah gitu dong, Ciee yang bentar lagi mau di lamar" ucap Syahla menggoda Dinda.

"Ih Syah aku malu tau."ucap Dinda malu malu

"Abidzar!!"panggil Syahla kepada Abidzar yang sedang mencoret coret baju temennya dia menghampiri Syahla.

"Kapan kamu mau lamar Dinda katanya setelah lulus SMA"ucap Syahla, Dinda yang mendengar itu pun pipinya memerah dan memelototi Syahla.

"Besok malam gue ke rumah dia."ucap Abi sambil tersenyum melihat pipi merah Dinda.

"Makasih bi udah ngajarin aku apa itu cinta walaupun akhirnya aku harus berhenti tapi aku gak pernah nyesel pernah suka sama kamu, selamat tinggal abidzar El Farghaney" batin Syahla sambil tersenyum ke arah dua sejoli yang tengah dimabuk asmara.

"Jangan lama lama liatnya bi belum halal"tegur Syahla.

"Hehe khilaf yaudah gue ke sana lagi ya, dah Syahla, dah calon istri." pamit Abidzar, Syahla menyenggol lengan Dinda

"Cieee"

Hari ini adalah hari yang bahagia buat kedua sahabat Syahla Yap Dinda dan Abidzar, Syahla diminta Dinda untuk menemaninya sekalian mendandani Dinda. Karena Syahla cukup ahli dalam merias wajah.

"Syah aku gugup banget."ucap Dinda meremas tangannya sendiri.

"Baru juga lamaran nda belum ijab kabul." gurau Syahla dan diakhiri dengan kekehan.

"Ih tapi tetep aja, aduh jantung aku berasa disko Syah." ucap Dinda, Syahla tertawa kecil dan melanjutkan menghias wajah Dinda.

"Jangan tebel tebel Syah make up nya."

"Iya nggak kok ini tipis banget malah karena kamu nya aja yang cantik di poles dikit aja makin cantik."

"Hehe bisa aja kamu"

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang