10

2.4K 144 5
                                    

Adzan subuh berkumandang Syahla menggeliat dan meregangkan otot-ototnya. Syahla menoleh ke arah Arsha yang masih tertidur pulas, kalau sedang tidur Arsha terlihat sangat damai berbeda sekali ketika sedang bangun.

Sedang enak enaknya memandangi wajah Arsha, si pemilik wajah itu bersuara membuyarkan lamunan Syahla.

"Liat nya biasa aja kalo Lo naksir gue gak tanggung jawab." ucap Arsha dengan mata terpejam, Syahla terkejut ternyata dari tadi cowok itu sudah bangun Syahla mengalihkan pandangannya.

"Dih PD banget sih jadi orang. Cepet sana mandi, nanti ketinggalan shalat jama'ah" ucap Syahla.

Arsha tidak membantah dan langsung pergi ke kamar mandi, sambil menunggu Arsha mandi, Syahla membereskan tempat tidur dan menyiapkan baju untuk Arsha.

Walaupun dirinya tidak menyukai Arsha bukan berarti dia meninggalkan kewajibannya sebagai seorang istri bukan? tetap saja semuanya harus dia lakukan.

"Harusnya dia bersyukur dapet istri kaya aku dan aku harus bersabar dapat suami kek dia" gumam Syahla.

Arsha keluar dari kamar mandi, Syahla meneguk ludah ketika melihat Arsha yang hanya mengunakan handuk dililitkan di pinggang dan menampakkan dada bidangnya, Syahla langsung berbalik membelakangi Arsha.

"Situ sengaja mamerin badan ya?" tuduh Syahla.

"Apaan sih gak jelas Lo, siapa juga yang mamerin badan?"

"Udah cepetan pake baju bisa bisa khilaf aku" ucap Syahla dan mengecilkan suaranya di akhir akhir kalimat maskipun mengecilkan suaranya tapi ucapan Syahla dapat terdengar oleh Arsha.

Arsha memiliki ide untuk menjahili gadis nya itu itung itung membalas perbuatan Syahla tempo lalu yang menaruh garam di minuman miliknya.

Arsha mendekati Syahla dengan tersenyum miring, Arsha menahan tawanya melihat wajah pucat Syahla.

Syahla yang melihat Arsha mendekati nya sudah ketar ketir apa lagi melihat senyum miring Arsha seperti senyum psikopat.

Arsha melilitkan tangannya di pinggang ramping Syahla degup jantung Syahla seketika menjadi cepat begitu pun Arsha sebenernya dia juga gemetar an, ini kali pertamanya menyentuh wanita selain uminya tapi Arsha berusaha menutupi rasa gugupnya agar rencana menjahili Syahla berhasil.

Arsha menaruh kepalanya di bahu Syahla dan menatap cermin yang menampilkan mereka berdua

"Ternyata Lo cantik juga ya kalo diliat dari dekat" ucap Arsha, dia tidak berbohong wajah wanita yang kini menjadi istrinya itu memanglah cantik.

Syahla menoleh kesamping terdapat wajah Arsha yang begitu dekat dengan dirinya, dia menahan nafasnya, saat ini dirinya membutuhkan tabung oksigen untuk bernafas, ada apa dengan pria tersebut?apakah kerasukan roh kamar mandi?

Arsha yang sudah tidak kuat menahan tawa melihat wajah pucat Syahla tertawa lepas hingga gigi taringnya nya terlihat.

Syahla yang tersadar dirinya di kerjain oleh Arsha memukul lengan Arsha.

"Rese banget sih jadi cowok." kesal Syahla masih setia memukul lengan Arsha.

"Sorry sorry kita impas Lo waktu itu ngerjain gue dan Sekarang gue balas lah enak aja" ucap Arsha Syahla memutar bola matanya malas.

"Udah puas kan ngerjain aku nya terus ini ngapain tangannya masih meluk meluk." Tunjuk Syahla ke tangan Arsha yang masih melingkar di pinggang nya, spontan Arsha langsung melepasnya setelah terlepas Syahla langsung menuju kamar mandi.

"Oh iya gue lupa gue udah wudhu"

"Syahla gue dulu yang ke kamar mandi mau Wudhu tadi batal karena udah nyentuh Lo." ucap Arsha sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang