"Assalamualaikum Syahla." sapa Varel, Syahla yang sedang makan bekalnya pun menoleh ke arah Varel.
"Wa'alaikumsalam ada apa ya pak?"tanya Syahla.
"Nggak ada apa apa, Oh iya ini buat kamu." ucap Varel sambil menyodorkan sebuah paper bag.
"Apa ini pak?" tanya Syahla lagi sambil memperhatikan paper bag yang diberikan Varel.
"Baju gamis beserta Khimarnya, saya harap kamu bisa memakainya." ucap Varel dengan senyuman.
"Tapi saya lagi gak ulang tahun, kenapa bapak kasih saya hadiah?" tanya Syahla, aneh saja Varel tiba tiba memberikan gamis beserta Khimar nya.
"Ya emang kalo ngasih Hadiah harus ulang tahun?" tanya balik pak Varel.
"Ya gak juga sih, cuma aneh aja tiba tiba bapak ngasih ini."
"Udah kamu terima aja."
"Oh iya ini buat kamu juga." Varel menyodorkan sebuah kotak berisi kue lapis.
"Ini apa lagi pak? saya jadi gak enak padahal saya gak minta loh pak." ucap syahla tidak enak.
"Kamu emang gak minta tapi ini kemauan saya sendiri."
"Woy lagi pada ngapain nih, wih ada kue lapis, mau ah" ucap Arsha yang tiba tiba datang dan main ambil bolu lapis pemberian Varel.
"Datang datang bukannya salam malah main comot aja." cibir Syahla.
"Sorry sorry gue lupa."
"Arsha kamu kenapa makan kue itu? itu buat Syahla" ucap Varel dan ya mukanya agak terlebih kesal.
"Syahla aja gak kenapa napa kue nya saya makan, Iya gak Syah?" tanya Arsha pada Syahla.
"Hmm"
"Tuh kan boleh."
"Terserah kamu, yaudah Syahla saya pamit dulu jangan lupa gamisnya di pakai, assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Kamu gak sopan banget, kalau kamu mau kue nya jangan pas ada pak Varel nya dong, aku kan jadi gak enak."
"Iya sorry, eh btw ini enak banget Loh mau gak Lo?" Syahla ikut mencicipi bolunya.
"Ciee deketan Mulu nih." ucap devan tiba tiba. Arsha dan Syahla tidak menghiraukan ucapan devan.
"mau gak nih kue lapis." tawar Arsha.
"Wih mau dong, btw dari siapa?" tanya Devan dan memasukkan Bolu itu ke dalam mulutnya.
"Pak Varel" jawab Syahla.
"What!? Pak Varel yang jadi dosen favorit kampus ini?" tanya Devan, Syahla mengangguk.
"Kayanya tu dosen suka sama Lo deh. Gila sih Syah, Lo bisa memikat hati si dosen itu hati hati Syah bakal banyak haters lo."
"Tenang Syah nanti gue ngelamar jadi bodyguard Lo biar gak digangguin sama fans fansnya pak Varel."
"Bilang aja Lo pengen Deket Deket sama Syahla terus." ledek Devan kepada arsha.
"Dih siapa juga pengen Deket deket sama nenek lampir." ucap Arsha, Syahla menginjak kaki Arsha.
"Ngomong apa barusan? masa cewek seimut aku dipanggil nenek lampir." ucap Syahla, pede Arsha dan Devan pun tertawa.
"Pede banget Lo Syah." ucap Devan
"Bodo amat pokoknya, aku yang paling imut valid no debat."
"Iyain aja deh yang penting Syahla bahagia." Arsha kembali memakan bolu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Takdir (Selesai)
SpiritualPepatah bilang 'cinta tidak harus memiliki' memang terkesan munafik karena setiap orang mencintai pasti berharap untuk memiliki seutuhnya orang yang dia cintai. Begitupun dengan Syahla dia berharap bisa memiliki orang yang dia cintai namun itu hanya...