12

1.9K 155 8
                                    

Kini Arsha dan Syahla telah sampai di restoran, Syahla meminta maaf kepada HRD karena telat, untungnya HRD nya baik hati dan tidak sombong jadilah dirinya di maafkan.

"Syahla!"panggil Arsha, Syahla yang sedang melayani pembeli pun menoleh Arsha memberikan isyarat dengan tangan untuk kemari, Syahla mengangguk.

"Hanya itu saja mbak? ada yang lain?"tanya Syahla kepada pengunjung cafe.

"Iya itu aja, itu pacarnya ya mbak?"tanya sang pembeli.

"Bukan mbak"jawab Syahla, memang bukan pacar tapi suami.

"Oalah saya kira pacar nya kalian cocok serasi yang satu cantik yang satu tampan." Syahla hanya tersenyum.

"Yaudah mbak, saya permisi dulu ditunggu ya pesanannya"Syahla menghampiri Arsha

"Apa?"

"Gue pesen spaghetti 10 tapi dibungkus ya."

"Banyak banget itu semua buat kamu?"tanya Syahla

"Bukan buat gue tapi mau gue kasih ke anak anak itu kesian kaya nya mereka belum makan." ucap Arsha sambil menunjuk anak anak kecil yang sedang menenteng karung berisi kardus bekas.

"Oh oke bentar ya." Syahla berlalu pergi.

Syahla membawa pesanan Arsha untuk mereka
"Loh kok ada minumannya?" tanya Arsha heran padahal dirinya tidak memesan minumannya.

"Iya itu dari aku, aku juga mau dong dapet pahala, lagian kamu ngasih makan tapi gak dikasih minum. Seret dong anak orang."

"Hehe gue lupa, yaudah gue bawa kesana dulu ya."

"Oke"

Syahla melihat Arsha yang sedang membagikan makanan terlihat wajah gembira dari anak anak tersebut dia ikut tersenyum melihatnya ternyata Arsha baik juga. Itulah mengapa jangan pernah melihat orang dari sisi satu aja harus liat juga dari sisi yang lain juga.

                             ****

"Mau langsung pulang atau kemana dulu?"tanya Arsha sejak siang tadi dia menunggu sang istri.

"Terserah." ucap Syahla singkat tiba tiba mood nya jadi kurang baik.

"Kenapa sih kalo cewek ditanya jawab nya terserah Mulu para cowok kan jadi harus mikir."

"Yaudah langsung pulang aja." putus Syahla, Arsha mengangguk menyetujui, Syahla naik ke motor Arsha dan melingkarkan tangan nya pada pinggang Arsha, matanya sudah sangat berat sekali Syahla menaruh dagu nya di pundak Arsha.

"Kalo udah nyampe bangunin." ucap Syahla dan Arsha merespon dengan deheman, Syahla memejamkan matanya Arsha melajukan motornya.

"Syah bangun dah nyampe." ucap Arsha sambil menepuk pipinya tapi Syahla hanya bergumam tidak jelas, Arsha menggeleng.

"Syahla bangun atau mau gue seret." ancam Arsha, Syahla yang mendengar ucapan Arsha membuka matanya, enak aja main seret seret anak orang, syahla pikir akan seperti di novel novel yang bakal di gendong ala bridal style gitu.

"Gak usah manja, Lo berat mana kuat gue gendong Lo." ucap Arsha, sepertinya ia mengetahui isi pikiran Syahla.

"Dih siapa juga yang berharap di gendong sama kamu." ucap Syahla dan langsung turun dari motor.

"Syah!"panggil Arsha, Syahla menoleh dengan malas.

"Apa?"

"Ehm itu belakang Lo ada warna merahnya, Lo lagi datang bulan?" tanya Arsha, Syahla melihat ke belakang dan ternyata benar dia sedang haid, dia lupa kalo hari ini jadwal dirinya datang bulan, Syahla segera masuk ke dalam.

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang