Cuaca yang lumayan terik, membuat para manusia di bumi ini menjadi kepanasan. Syahla yang tengah menunggu bila di kantin ini sampai memesan 2 gelas es karena saking haus nya.
"Duar!!" Syahla terkejut, dia pun beristigfar, ternyata orang yang mengagetkan nya adalah Arsha, memang pria ini menyebalkan sekali, hobi banget buat orang kaget, untungnya saja istrinya tidak memiliki riwayat sakit jantung.
"Arsha ngagetin Mulu ih." kesal Syahla.
"Hehe makanya jangan bengong Mulu."
"Siapa juga yang bengong."
"Lo mau es krim gak?" Tanya Arsha menawarkan es krim.
"Boleh kalo di traktir mah gak nolak." ucap Syahla dengan kekehan kecil.
"Mau nya yang traktir mulu." Cibir Arsha.
"Ya selagi ada yang gratis kenapa harus yang bayar." Arsha terkekeh mendengar ucapan Syahla dan mencubit gemas pipi Syahla.
"Gemes banget sih istri ku, yaudah bentar ya tapi es krimnya yang 10 ribu aja jangan yang mahal mahal."
"Pelit banget sih sama istri, iya gak papa deh yang 10 ribu juga."
"Bukannya pelit, belajar berhemat, gue ke sana dulu, lo tunggu sini dulu." Syahla mengangguk tidak lama Arsha datang dengan membawa dua cup es krim.
"Nih buat Lo." Arsha menyodorkan es krimnya.
"Makasih Arsha." ucap Syahla dengan senyuman manis.
"Aduh Syah jangan senyum kek gitu." ucap Arsha,
Syahla mengangkat sebelah alisnya, "Emang kenapa?"
"Es krim gue udah manis, lo senyum kek gitu tambah manis." Syahla terkekeh mendengar gombalan receh Arsha.
"Receh banget sih gombalan kamu." ucap Arsha.
"Lo gak baper?" tanya Arsha.
"Ya nggak lah." ucap Syahla santai.
"Yah kira gue Lo bakal baper gitu." ucap Arsha lesu, Syahla tertawa melihat wajah lesu Arsha.
"Gue ke kelas dulu ya, masih ada jam kuliah"
"Semangat Arsha." ucap Syahla menyemangati Arsha.
"Iya, assalamualaikum" ucap Arsha, dia tiba tiba mencium pipi Syahla.
"Ini sengaja bukan reflek." Setelah mengucapkan nya Arsha langsung ngacir meninggalkan Syahla yang masih mematung, tidak lama dia pun tersadar.
"ARSHA!!!"teriak Syahla.
"Syah maaf ya nunggu lama tadi aku kaya denger teriak kan kamu?kenapa?" tanya bila.
"Bukan apa apa." bila mengangguk.
"Syah temenin aku ke toko buku yuk."
"Tapi aku kan kerja bil."
"Tenang aja nanti aku yang izinin ke HRD nya, temenin ya" pinta Bila dengan penuh harap.
"Yaudah ayo."
"Syah, kayanya Arsha suka sama kamu deh." ucap Bila
"Apaan sih, ngaco aja kamu"elak Syahla dia tidak percaya jika Arsha sudah mencintainya tapi perlakuan manis Arsha akhir akhir ini membuatnya juga berfikir, apakah Arsha sudah mencintainya.
"Iya bener, tatapan dia ke kamu itu beda banget." ucap bila.
"Masa sih, biasa aja ah."
"Iya karena kamu gak sadar aku suka memergoki dia diam diam natap kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Takdir (Selesai)
SpiritualPepatah bilang 'cinta tidak harus memiliki' memang terkesan munafik karena setiap orang mencintai pasti berharap untuk memiliki seutuhnya orang yang dia cintai. Begitupun dengan Syahla dia berharap bisa memiliki orang yang dia cintai namun itu hanya...