14

1.7K 143 3
                                    

Happy reading 🌈

Hari Syahla pulang sangat larut karena hp nya habis baterai jadi Syahla tidak bisa menelpon Arsha. Daripada harus menunggu angkot yang tidak kunjung datang dia memutuskan untuk berjalan kaki.

Jalanan sangat sepi tidak ada satu orang pun yang lewat, Syahla merasa ada yang seperti mengikuti dirinya tetapi saat dirinya menengok ke belakang tidak ada siapa siapa, Syahla berjalan dengan langkah cepat tiba tiba tangan Syahla ditarik oleh seseorang Syahla memekik kaget.

"Kak Vino!" Syahla hendak kabur tapi ternyata sudah ada dua temen Vino yang menghadang Syahla, Syahla semakin dibuat ketakutan oleh keadaan sekarang karena diri hanya seorang diri. Syahla takut vino bertingkah yang tidak tidak.

"Mau apa kamu?"tanya Syahla berusaha tidak takut.

"Hahaha Lo masih nanya gue mau nya apa? gue itu cuma pengen Lo Syahla susah banget sih tinggal nerima gue." geram vino.

"Aku gak akan mau sama cowok berengsek kaya kamu!" ucap Syahla tegas sambil menatap tajam.

Plak

Vino menampar pipi Syahla dan mencengkeram kuat pipi Syahla, Syahla meringis kesakitan dia berusaha melepaskan cengkeramannya.

"Gak usah sok jual mahal. Ingat baik baik ya gue bakal dapetin apa yang gue mau." vino mendorong tubuh Syahla hingga terjatuh, ingin sekali Syahla menangis punggungnya sangat nyeri ketika membentur batu.

"Ya Allah bantulah hamba!"batin Syahla.

Vino jongkok di hadapan Syahla dan menatap Syahla dengan tatapan iblisnya, "Selama ini gue sabar nungguin lo, tapi lo tetap aja gak mau sama gue dan pilih si Abidzar, gimana gue gak sakit hati, lo cewek yang pertama gue suka lo gak bisa hargaiin hati gue Syah!!"bentak vino.

"Tapi perasaan gak bisa dipaksain kak, aku gak pernah suka sama kamu, apalagi waktu itu kamu pernah mau ngeleceh in aku, aku tambah benci kamu kak, kamu itu satu satunya cowok berengsek yang pernah aku temuin."

Vino mencengkram kembali pipi Syahla, dia mendekatkan wajahnya pada Syahla

"Gue bakal dapetin apa yang gue mau Syah walupun Lo nolak." ucap vino sambil mengeluarkan smirik nya dan semakin mendekatkan wajahnya pada Syahla, cowok ini benar benar gak pernah berubah Syahla berusaha untuk menghindarinya.

Bugh

Seseorang menendang punggung vino membuatnya tergeletak dan melepas cengkraman nya.

"Arsha!" lirih Syahla.

"Terima kasih ya Allah."

"Siapa Lo, gak usah ikut campur." ucap vino menahan marah.

"Gak perlu tau siapa gue, lo dan temen temen lo ini mendingan sekarang pergi dan jangan pernah ganggu syahla lagi."

"Siapa lo ngatur ngatur gue." Vino pun melayangkan pukulan kepada Arsha dan dengan cepat Arsha menangkis nya, satu lawan tiga memang lah tidak adil tapi kelihatannya Arshaa tidak merasa kewalahan.

Syahla menangis trauma, masa lalunya belum benar benar sembuh dia merasa sangat takut, Arsha yang melihat Syahla menangis kehilangan konsentrasi akhirnya tangannya terkena pukulan kayu.

Arsha membalas pukulan tersebut, pertarungan pun semakin sengit dan akhirnya pertarungan dimenangkan oleh Arsha, tiga orang tersebut sedang menahan sakit di tubuhnya.

"Udah sana Lo pergi" usir arsha.

Vino menatap tajam arsha dan pergi bersama kedua temannya.

Syahla berhamburan memeluk Arsha dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Arsha.

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang