17

1.7K 133 6
                                    

Akhirnya setelah membujuk Arsha dia mau jalan jalan, susah sekali membujuk cowok Mageran seperti Arsha.

"Kita mau kemana nih?"tanya Arsha.

"kita ke mall aja gimana, kita nonton."ucap Syahla.

"Boleh tuh, yaudah kita ke mall." Arsha melajukan motornya dengan kecepatan tinggi Syahla langsung berpegang erat.

"Arsha jangan cepet cepet!" teriak Syahla yang sudah sangat pias Arsha malah tertawa keras.

"Bwhaha ya ampun Syah, muka Lo lucu banget baru juga segitu nih gue tambah lagi ya kecepatan nya." Arsha melajukan motornya dengan kecepatan yang lebih tinggi, punya suami gini amat ya hobi banget buat istrinya jantungan-batin Syahla.

Setelah motor berhenti Syahla langsung memukuli bahu Arsha tanpa ampun.

"Arsha nyebelin nyebelin." ucap Syahla sambil terus memukul Arsha tapi yang dipukul malah terkekeh.

"Udah udah maaf deh ya." ucap Arsha.

"Gak,aku marah sama kamu." ucap Syahla bersedekap dada.

"Iya deh aku minta maaf jangan marah marah lagi ya sayang." ucap Arsha dengan sangat lembut, bahkan kosa katanya menjadi aku-kamu, Syahla mengulum senyum ucapan Arsha selalu saja membuatnya terbang Melayang.

"Sha aku lagi marah loh kalau kamu ngomongnya lembut gitu gimana aku bisa marah sama kamu." Arsha terkekeh geli.

"Yaudah ayok kita masuk." Syahla mengangguk.

Syahla dan Arsha menuju lantai paling atas yaitu bioskop, Arsha yang memesan tiketnya dan Syahla memesan popcorn.

Film di mulai dan ternyata Arsha malah memilih film horor ingin rasanya rasanya melempar suaminya ini ke laut, Syahla pikir arsha bakal pesen film yang romantis atau apalah, lah ini malah horor.

"Kenapa?Lo takut?" tanya Arsha yang melihat wajah ketakutan istrinya itu.

"Dikit, lagian kenapa malah film horor sih." kesal Syahla.

"Ya tadi kan Lo bilang terserah, yaudah film horor paling pas, kalo Lo takut bisa peluk gue." ucap Arsha, lumayan cari kesempatan.

"Dih ini mah jatuhnya modus." cibir Syahla.

Film pun di mulai, awal awal masih belum terlalu seram tapi saat pertengahan hantu nya selalu muncul.

Arsha berusaha menetralkan wajahnya agar tidak terlihat ketakutan, walau aslinya diri nya sangat takut melihat penampakan hantu nya.

"Hantu jelek kenapa muncul Mulu sih." gumam Arsha.

"Sha kamu beneran gak takut?" tanya Syahla penasaran.

"Ya nggaklah, biasa aja menurut gue." ucap Arsha.

"Tapi kok kaya nahan takut mukanya?" Syahla yakin bahwa cowok itu sedang ketakutan.

"Nahan kentut ini. Lo mau nonton apa mau ngobrol sih nanya mulu." sewot Arsha.

"Biasa aja kali."

Film pun akhirnya selesai, mereka menghela nafas lega keringat sudah membanjiri wajah keduanya tetapi yang paling parah itu Syahla.

Arsha menyodorkan minuman kepada Syahla yang tampak masih gemetar karena ketakutan.

Syahla meminum air mineral yang diberikan Arsha.

"Gimana seru kan?" tanya Arsha tertawa kecil.

"Seru darimana nya coba, jantung aku hampir aja copot." kesal Syahla.

"Kalau copot ya tinggal ambil lagi lah." Syahla memutar bola mata malas.

"Kita ke time Zone yuk."

"Yakin? Lo aja masih lemes."

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang