27

1.4K 101 0
                                    

Syahla menghampiri Arsha yang masih stay duduk diatas motor. Syahla tampak termenung memikirkan ucapan Abang penjual rujak tadi.

"Hai Syah, kenapa bengong?"tanya Arsha sambil melambaikan tangannya di depan wajah Syahla.

"Gak ada apa apa. Nih rujaknya, mau di makan sekarang?" Syahla menyodorkan rujaknya. Arsha mengangguk.

"Kok kamu tumben pengen makan rujak pagi pagi dan setahu aku kamu kurang suka makan pedes sama asam?" tanya Syahla heran.

"Ya gak tau. Tiba tiba gue ngiler aja liat rujak, lo mau?" Syahla menggeleng menolak tawaran Arsha.

"Yaudah yuk cepetan bentar lagi aku ada kelas nih."

****


"Assalamualaikum Syahla." sapa bila yang baru saja datang. Dia duduk di kursinya.

"Wa'alaikumsalam bil" jawab Syahla.

"Kenapa kok kaya ada dipikirin?" tanya bila.

"Gimana ya bil Arsha akhir akhir ini sikapnya aneh ---"

"Arsha berbuat kdrt Syah?" tukas bila.

"Ih bila dengerin dulu." kesal Syahla.

Bila menyengir "Hehe sorry, oke lanjut"

"Arsha sikapnya aneh dia itu jadi manja banget gak mau jauh jauh dari aku terus dia juga sempet sakit dan muntah muntah gitu dan anehnya tadi pagi dia tiba tiba pengen makan rujak terus tadi kan ke tukang rujak tuh, nah ditanya dong sama tukang rujaknya buat siapa aku jawab buat suami aku kata si Abang abangnya mungkin aku hamil cuma yang ngidam Arsha, aneh gak sih?"

"Ya mungkin aja Syah, aku juga suka liat kok ada pasangan ya seperti itu, kamu telat haid gak?"

"Iya sih udah, bulan kemarin aku belum haid." Kata Syahla. Dia baru ingat jika ia telat haid. Apa jangan jangan benar dirinya tengah hamil?

"Nah fiks sih, yaudah kamu nanti ke dokter aja, periksa. Aduh aku gak sabar akhirnya aku bakal jadi aunty sekaligus dua lagi dari kamu sama Dinda." Syahla mengangguk mungkin nanti siang dia bakal periksa ke dokter.

Setelah jam kuliah selesai, Syahla harus menunggu Arsha yang masih ada jam kuliah.

"Syah aku duluan ya bye assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Syahla pergi menuju kantin karena perutnya sangat lapar, sambil menunggu suaminya, dia akan makan terlebih dahulu.

Syahla memesan makanan, "Bu saya pesen bakso satu pedes ya bu."

"Iya neng sebentar ya." Syahla mengangguk dan menuju meja yang kosong.

Sambil menunggu pesananya datang Syahla memainkan ponsel nya tak lama si ibu kantin datang, Syahla pun menghentikan kegiatannya.

"Neng ini yang suka deket sama mas Arsha ya?" tanya si ibu kantin sambil meletakkan pesanan Syahla.

"Iya Bu." jawab Syahla

"Hati hati neng nanti banyak yang benci, mas Arsha kan orangnya ganteng, ramah, anak organisasi udah gitu Sholeh lagi. Cewek cewek banyak ya suka kalo ibu boleh saran sih neng jauhin aja mas Arsha bukan apa apa takutnya neng jadi bahan bulyan" ucap ibu kantin. Syahla hanya tersenyum aja memang tidak semua tau kalo dirinya dan Arsha sudah menikah hanya orang terdekat Arsha dan Syahla saja yang tau.

"Iya Bu makasih sarannya." ucap Syahla.

"Iya neng yaudah ibu pergi dulu ya." Syahla mengangguk dan memakan bakso nya baru saja beberapa suap, sendoknya di ambil alih oleh Arsha.

Skenario Takdir (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang